Rabu 28 Dec 2022 17:00 WIB

Rakornas MUI, KH Cholil: Ukhuwah Harus Terbangun dengan Baik

Konsolidasi organisasi harus memastikan ukhuwah terbangun dengan baik.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI), KH Cholil Nafis.
Foto: Dok IPB University
Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI), KH Cholil Nafis.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Ukhuwah menyatakan konsolidasi organisasi harus memastikan ukhuwah terbangun dengan baik, sekaligus bekerja sama dalam menyatukan banyak perbedaan umat.

Kiai Cholil mengatakan, upaya pertama yang dilakukan adalah menyamakan persepsi dan paradigma organisasi serta misi perjuangan. Yaitu keumatan, keislaman dan kebangsaan.

Baca Juga

"Upaya kedua adalah mengharmonisasikan gerakan untuk merealisasikan visi dan misi perjuangan, yaitu satu komando dalam bingkai keulamaan dan keumatan demi mencapai negara yang aman dan sejahtera berdasarkan Pancasila," kata Kiai Cholil, dilansir dari laman MUI Digital, Rabu (28/12/2022).

Ia juga menyampaikan bahwa MUI bergerak pada khidmat keumatan dan pada tataran politik keadaban (al-siyasah al-samiyah). Mengabdi kepada kepentingan umat dan memastikan kebijakan yang ditetapkan dan undang-undang yang diputuskan sesuai aspirasi umat serta memenuhi harapan masyarakat.

"Forum ukhuwah MUI akan terus mengkoordinasi ormas-ormas Islam di setiap provinsi agar aktif membangun kesatuan dan berkontribusi untuk kesejahteraan umat dan mengafirmasi kebijakan pemerintah," ujarnya.

Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah MUI, KH Muhammad Sirojudin, mengatakan, Komisi Ukhuwah MUI akan mem-branding ukhuwah Indonesia menjadi go internasional.

Ia menjelaskan, penerapan ukhuwah Indonesia tidak hanya ada satu melainkan ada tiga, yaitu ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah. Karena itu, Indonesia akan menjadi role model untuk dunia internasional, terutama di negara-negara yang mempunyai konflik horizontal yang berkepanjangan bahkan menjadi konflik peperangan.

“Sementara di Indonesia hal-hal seperti itu (konflik berkepanjangan) tidak pernah ada, artinya ukhuwah islamiyah di Indonesia sendiri sudah terbangun,” kata Kiai Sirojudin.

Ia mengatakan, sebagai parameter, kekuatan ormas di Indonesia sendiri menjadi salah satu kekuatan besar. Maka dari situlah nantinya MUI melalui Komisi Ukhuwah akan membranding ukhuwah Indonesia untuk go public ke dunia internasional.

Menurutnya, konflik-konflik horizontal yang telah terjadi di Afghanistan, Yaman, Irak, Palestina serta Suriah tidak pernah ada di Indonesia. Karena itu, Afghanistan pun sudah berkali-kali berkunjung ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement