Uang Abbasiyah dari masa pemerintahan Khalifah Abu Jaafar al-Mansur tahun 755 M sampai masa Khalifah Jaafar al-Mutawakkil tahun 954 M, juga dipajang. Juga termasuk dalam koleksinya adalah koin-koin dari Mesir, Levant, Maroko dan timur dunia Islam. Selain itu, koin dari peradaban Jazirah Arab yang berpusat di Madinah dan Mekkah, serta kota-kota lain di tempat yang sekarang menjadi Kerajaan Arab Saudi.

Ahmed bin Abdulaziz Al-Bulahid menggambarkan pameran koin sebagai acara yang penting dan luar biasa. Banyak pengunjung telah mengungkapkan kekaguman mereka pada perbedaan dan kedalaman sejarah koin kuno.

Banyak pengunjung percaya pameran itu adalah salinan dari koin asli, tetapi terkejut mengetahui bahwa itu adalah asli. Di sela-sela pameran koin, Saudi Coffee Corner memamerkan peran budaya yang unik dari produk ini di masyarakat Saudi, di semua tahap produksi, penanaman, persiapan, dan penyajiannya.

Pameran tersebut juga mengeksplorasi produksi kopi Khawlani yang terkenal dari selatan negara itu. Selain itu, pajangan tersebut menawarkan kesempatan kepada para tamu untuk mencoba kopi dengan warna dan rasa yang berbeda sesuai dengan gaya di masing-masing dari 13 wilayah negara.

Al-Bulahid mengatakan Kerajaan aktif dalam pekerjaan organisasi regional dan internasional, yang menjadikannya negara yang berpengaruh secara internasional. “Kerajaan Arab Saudi ingin, melalui partisipasinya dalam pertemuan konsultatif, untuk menyampaikan pesan peradaban dan budaya kepada komunitas internasional, dengan membicarakan masa lalu, sekarang, dan masa depan Kerajaan,” katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika