Kamis 15 Dec 2022 23:51 WIB

Kemenag Finalisasi Modul Integrasi Moderasi Beragama Bagi Guru-Siswa

Ada enam modul integrasi moderasi beragama.

Sejumlah siswa berdoa bersama saat shalat ghaib dan istighosah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus, Desa Prambatan Kidul, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (5/10/2022). Kemenag Finalisasi Modul Integrasi Moderasi Beragama Bagi Guru-Siswa
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Sejumlah siswa berdoa bersama saat shalat ghaib dan istighosah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus, Desa Prambatan Kidul, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (5/10/2022). Kemenag Finalisasi Modul Integrasi Moderasi Beragama Bagi Guru-Siswa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar finalisasi modul implementasi integrasi moderasi beragama bagi guru dan siswa madrasah melalui mata pelajaran rumpun pendidikan keagamaan Islam.

"Tahun ini kita sudah harus menginformasikan moderasi beragama itu masuk ke level satuan pendidikan dan menjangkau para peserta didik," kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag Muhammad Zain di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan inisiasi tersebut sebagai tindak lanjut dari PMA Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama tahun 2020-2024, yang salah satunya merumuskan bagaimana mengintegrasikan moderasi beragama melalui modul pembelajaran.

"Pada tahun-tahun sebelumnya penguatan moderasi beragama menyasar para pendidik. Para guru tahun ini mau tidak mau moderasi beragama harus masuk pada level peserta didik. Mereka harus paham betul moderasi beragama," kata dia.

Ia menjelaskan ada enam modul integrasi moderasi beragama melalui mata pelajaran rumpun pendidikan Islam yakni akidah akhlak, sejarah kebudayaan islam, fikih, Al Quran, hadits, dan juga RA.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Bina GTK MA/MAK Anis Masykhur mengatakan lewat modul tersebut para siswa perlu diberikan benteng dalam menangkal informasi-informasi yang mendorong ke dalam aksi radikalisme atau ekstremisme berbasis keagamaan.

"Nah di sini lah kemudian mengapa buku atau modul ini penting untuk diselesaikan. Kita harapkan persoalan di kurikulum dan siswa selesai, argumen guru bisa menyampaikan yang benar ketika menyampaikan ke peserta didik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement