Kamis 15 Dec 2022 12:11 WIB

Mengapa Tujuan Utama Manusia adalah Agar Pantas Dicintai Allah SWT?

Allah SWT memberikan cinta-Nya kepada orang yang Dia kehendaki.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi lafadz Allah SWT. Allah SWT memberikan cinta-Nya kepada orang yang Dia kehendaki.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi lafadz Allah SWT. Allah SWT memberikan cinta-Nya kepada orang yang Dia kehendaki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ulama dan cendekiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960 M) mengungkapkan bahwa tujuan utama manusia adalah menjadi orang yang pantas dicintai Allah SWT. 

Dalam penjelasannya, Nursi mengutip firman Allah SWT dalam Alquran. Allah SWT berfirman:

Baca Juga

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu.” (QS Ali Imran ayat 31)

Dalam bukunya yang bejudul Al-Lama'at terbitan Risalah Nur Press, halaman 117-118, Nursi menjelaskan, pada ayat di atas terdapat bentuk simplifikasi redaksi yang mengagumkan. 

Makna yang begitu banyak itu dirangkum  hanya oleh tiga kalimat. Menurut Nursi, ayat itu menegaskan, “Jika kalian beriman kepada Allah, pasti kalian mencintai-Nya. Selama kalian mencintai-Nya, pasti kalian beramal sesuai dengan apa yang dicintai-Nya. Hal itu berarti kalian harus meneladani pribadi yang Dia cintai. Dan itu bisa terwujud dengan cara kalian mengikuti pribadi tersebut.  Jika kalian mengikutinya, Allah akan cinta kepada kalian. Tentu saja kali kalian mencintai Allah agar juga dicintai oleh-Nya.”

Demikianlah, kata Nursi, kalimat-kalimat di atas baru sebagian saja dari makna ringkas ayat tersebut. Bisa dikatakan bahwa tujuan utama manusia adalah menjadi orang yang pantas dicintai Allah SWT. 

Redaksi ayat tersebut menunjukkan bahwa jalan menuju tujuan utama itu adalah dengan mengikuti orang yang dikasihi Allah (Nabi Muhammad SAW) dan mengaplikasikan sunnahnya yang suci.

“Ketika kita mengarahkan perhatian pada tiga poin berikut, hakikat yang terkandung di dalamnya akan tampak dengan jelas,” kata Nursi.

Sementara itu, ada beberapa tanda bahwa Allah SWT mencintai hamba-Nya. Dia antaranya jika Allah SWT mencintai seseorang, maka seorang hamba akan mendapatkan penerimaan di muka bumi ini. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

إذا أحبَّ الله العبدَ نادى جبريل: إن الله يحبُّ فلانًا فأحبِبْه، فيحبه جبريل، فينادي جبريل في أهل السماء: إن الله يحب فلانًا فأحِبُّوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له القبول في الأرض

 “Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia menyuruh Jibril. Sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah dia, maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril menyeru penduduk langit, ”Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia, maka penduduk langit pun mencintainya, kemudian menjadi orang yang diterima di muka bumi.” (HR Bukhari).

Selanjutnya, diberikan pemahaman dan pengamalan agama. Jika Allah SWT mencintai seorang hamba, maka Allah SWT akan memberikan agama kepadanya sehingga, dia pun akan mudah melakukan perbuatan baik dan jauh dari perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ

”Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang tidak dicintai, namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang dicintai-Nya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama, berarti Allah mencintainya.” (HR  Ahmad).

Allah SWT akan mengisi lidah orang yang dicintainya dengan dzikir dan mengisi anggota tubuhnya dengan ketaatan, menghiburnya, serta menghindarkan dari kelalaian. Dengan demikian, hamba yang dicintainya tersebut akan selalu terhubung dengan Allah SWT.         

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement