Kamis 15 Dec 2022 03:29 WIB

Pameran Haji dan Umrah Terbesar Pascapandemi Digelar Akhir Desember

Isra Festival 2022 akan diselenggarakan pada 23-25 Desember 2022

Pameran haji dan umrah (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pameran haji dan umrah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Traya Eksibisi Internasional bersama dengan Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) akan menggelar Indonesia Destination and Travel Halal (Isra) Festival 2022 yang merupakan pameran haji dan umrah terbesar pascapandemi Covid-19.

Direktur Traya Eksibisi Internasional Bambang Setiawan menyatakan Isra Festival 2022 akan diselenggarakan pada 23-25 Desember 2022 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dengan area seluas tiga ribu meter persegi.

Baca Juga

"Kami berharap Isra Festival 2022 menjadi salah satu pilihan bagi pengunjung untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang haji dan umrah karena sekarang kadang-kadang banyak informasi tentang haji dan umrah, tetapi tidak valid. Social media banyak membuat misinterpretasi tentang haji dan umrah, dan dalam Isra Festival ada lebih banyak informasi detail tentang haji dan umrah,? ucapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Pameran Isra Festival (IF) 2022 mengambil tema "Muslim Friendly Tourism" mengingatwisata halal sedang bertumbuh dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022 dari Mastercard dan Crecent Rating, diproyeksikan wisatawan muslim yang bepergian akan mencapai 140 juta pada tahun 2023 dan 160 juta pada tahun 2024.

Peluang ini dinilai harus dimanfaatkan oleh para penyelenggara industri perjalanan wisata halal domestik maupun luar negeri, sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka terutama bagi pengusaha-pengusaha lokal.

"Makanya nanti juga di dalam pameran IF 2022, selain travel haji dan umrah, teman-teman Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) multi produk akan mendukung event ini karena setiap kali kita berwisata pasti membutuhkan banyak pernak-pernik, baik dari fesyen, kuliner, aksesoris, herbal, dan lain sebagainya,' ujar dia.

IF 2022 akan menghadirkan 109-110 stanyang diikuti perusahaan travel haji dan umrah, haji atau akomodasi halal, wisata muslim, transportasi, halal food, aksesoris travel, aplikasi travel halal, produk keuangan syariah, industri pendukung (FMCG/Fast-Moving Consumer Goods, kuliner, herbal/obat-obatan, kosmetik, fesyen, dan sebagainya), komunitas, pemerintah daerah/kota, serta kedutaan negara sekitar tujuan negara muslim.

IF 2022 akan menghadirkan 109-110 stanyang diikuti perusahaan travel haji dan umrah, haji atau akomodasi halal, wisata muslim, transportasi, halal food, aksesoris travel, aplikasi travel halal, produk keuangan syariah, industri pendukung (FMCG/Fast-Moving Consumer Goods, kuliner, herbal/obat-obatan, kosmetik, fesyen, dan sebagainya), komunitas, pemerintah daerah/kota, serta kedutaan negara sekitar tujuan negara muslim.

Setidaknya, ada 10 destinasi wisata teratas muslim friendly yang ditawarkan dari dalam negeri m luar maupun negeri (outbond). Sejumlah negara tersebut antara lain Malaysia, Arab Saudi, Turkiye, Uni Emirat Arab, Qatar, Iran, Bahrain, Singapura, dan Uzbekistan.

Kemudian ada pula 10 top muslim friendly non-OIC (Organisation of Islamic Cooperation) Destinations, yaitu Singapura, Taiwan, Thailand, Inggris, Hong Kong, Jepang, Afrika Selatan, Filipina, Amerika Serikat, dan Australia.

"Kita harapkan selama tiga hari penyelenggaraan, kita bisa datangkan 30 ribu pengunjung dengan rata-rata per hari 10 ribu kunjungan. Setelah bekerja sama dengan beberapa komunitas untuk melengkapi program yang ada di Isra Festival, diharapkan pameran ini lebih meriah dan menjadi acara tutup tahun yang lebih baik," ungkap Bambang.

Sekretaris Jenderal Himpuh, Muhammad Firman Taufik menganggap IF 2022 menjadi momen strategis untuk membuktikan bahwa para penyelenggara haji dan umrah masih ada, bertahan, dan terus berkembang pasca melalui badai pandemi COVID-19.

"Penyelenggara umrah dan haji punya produk lain, yakni wisata halal yang akan membawa wisatawan ke destinasi halal di dalam negeri maupun luar negeri dengan mengedepankan muslim friendly. Berbeda dengan tur-tur pada umumnya, muslim friendly kurang lebih gambarannya akan memperhatikan betul shalat lima waktunya, kehalalan makanan, dan destinasi-destinasi yang dikunjungi akan dijelaskan dari sisi perkembangan Islam," kata Firman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement