Sabtu 12 Nov 2022 14:06 WIB

Ambisi Arab Saudi Menghijaukan Gurun

Arab Saudi menargetkan akan menanam 450 juta pohon pada 2030.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Abha di Arab Saudi Dipercantik Puluhan Ribu Pohon Jacaranda. Ambisi Arab Saudi Menghijaukan Gurun
Foto:

Saat ini, Arab Saudi memiliki 15 kawasan yang dilindungi karena keanekaragaman hayatinya, 12 di darat dan tiga di antaranya laut. Pusat Satwa Liar Nasional mengusulkan untuk meningkatkan jumlah itu menjadi 75, 62 di darat dan 13 di wilayah pesisir dan laut.

Cagar Alam Kerajaan Raja Salman (KSRNR) di Arab Saudi utara mencakup sekitar 6 persen dari daratan Kerajaan. Ini mencakup medan pegunungan, dataran luas dan dataran tinggi, dan merupakan rumah bagi sekitar 300 spesies hewan bersama dengan situs warisan arkeologi yang langka, beberapa di antaranya berasal dari 8.000 SM.

Manajemen cagar alam bermaksud menanam 3,1 juta pohon di sana pada 2027 untuk meningkatkan ketahanan dan keragaman habitat alami yang berharga. “Kami berkomitmen meningkatkan tutupan vegetasi, karena kami telah mencapai penanaman 600 ribu tanaman serta melakukan banyak kampanye penaburan benih untuk meningkatkan vegetasi di cagar alam,” kata juru bicara KSRNR dilansir dari Arab News, Sabtu (12/11/2022).

Pohon dan semak adalah tanaman tahunan yang memulihkan habitat yang terdegradasi di gurun. Tumbuhan ini adalah spesies asli habitat gurun dan beradaptasi dengan kondisi gurun yang keras, seperti kekeringan dan suhu tinggi, serta tidak memerlukan air yang berlebihan untuk irigasi.

“Tujuan strategis cagar ini adalah untuk membuat program pembibitan yang mencakup banyak proyek, seperti memasang pembibitan utama,” jelasnya

Namun demikian, air tetap menjadi tantangan utama bagi pekerjaan konservasi dan skema penghijauan di Kerajaan. Selama berabad-abad, penduduk Jazirah Arab menemukan cara untuk bertahan hidup dan selamat dari kekeringan dengan menggali sumur air tawar. 

Seiring waktu, dan setelah ledakan ekonomi Kerajaan pada tahun 1970-an, orang Saudi beralih ke metode pertanian modern, semakin banyak memanfaatkan cadangan air tanah. Tanpa sungai atau danau alami, dan curah hujan tahunan yang sangat sedikit untuk mengisi kembali sumber daya, Arab Saudi mendirikan pabrik desalinasi air laut di wilayah pesisir timur dan baratnya untuk mendukung kota-kota pedalaman. Namun demikian, permintaan air tawar terus meningkat dan akuifer alami cepat habis.

Oleh karena itu, pemerintah Saudi mencari cara untuk melestarikan sumber daya airnya dan menggunakannya secara lebih efisien, sehingga dapat terus memenuhi tuntutan pertumbuhan ekonomi sambil juga menjaga agar ruang hijau tetap diairi dengan baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement