Ahad 30 Oct 2022 19:55 WIB

Gaya Hidup Sederhana Bukan Berarti Miskin

Gaya hidup sederhana lebih pada sikap hidup, memaknai hidup, bersahaja.

Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Pendakwah yang juga pimpinan Daarul Qur'an KH Ahmad Jamil mengatakan, orang yang menjadi pejabat negara akan menjadi figur. Karena status demikian, si pejabat akan menjadi pusat perhatian.

Hampir setiap aspek hidupnya akan menarik perhatian masyarakat luas. Menurutnya, gerak langkah seorang pejabat akan memengaruhi masya rakat. Bila pejabat publik menunjukkan peri laku baik, akan memiliki dampak kebaikan yang luas pada masyarakat.

Baca Juga

"Sebagai pusat perhatian, pejabat harus bersikap sederhana atau tidak berlebih-lebihan, sewajarnya, bijak, proporsional, dengan tetap menjadi diri pribadi yang genuine. Artinya, sikap bijak dan proporsional yang ditampakkan haruslah sikap yang didasarkan pada kesadaran penuh dan sama sekali bukan untuk pencitraan diri," kata Kiai Jamil.

Kiai Jamil mengatakan, gaya hidup sederhana bukan berarti miskin atau tidak mempunyai apa pun. Gaya hidup sederhana lebih pada sikap hidup, memaknai hidup, bersahaja, dan tidak berlebih-lebihan.

Menurut Kiai Ahmad, seorang pejabat negara yang hidup sederhana selain dapat menginspirasi publik juga akan mendatangkan simpati dan kemuliaan. Karena itu, hendaknya pejabat negara dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sederhana dalam keseharian.

Lebih lanjut, ia menambahkan, untuk dapat mendorong diri agar menjadi pribadi yang menjalankan gaya hidup sederhana, terlebih sebagai pejabat negara, maka membutuhkan kesadaran penuh bahwa tidak layak bersikap berlebihan atas segala sesuatu yang melekat pada diri baik itu kepemilikan harta, jabatan, dan lainnya. Selain itu, menyadari bahwa menghias diri de ngan sikap sederhana dalam menjalani hidup akan membuat diri dicintai Allah SWT.

Kiai Jamil mengatakan, seorang Muslim harus meneladan Rasulullah SAW yang sederhana dalam menjalani hidup. Rasulullah hidup membaur di tengah masyarakat dan tidak menjaga jarak dengan siapa pun. Rasulullah tidak membedakan dirinya dengan orang lain dalam hal hidup bermasyarakat. Keteladanan Rasulullah da lam menjalani hidup dengan kesederhanaan berdampak besar terhadap umatnya.

"Beliau (Rasulullah) terbukti berhasil menginspirasi dan menggelorakan sikap sederhana, sikap wajar, sikap proporsional bagi para sahabat nya dan seluruh pengikut setianya. Bahkan, beliau mengajarkan kepada kita sederhana dalam bersikap dan bergaul, bukan hanya ber pakaian, memaknai harta, kekayaan, dan bertutur kata," katanya. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement