Selasa 18 Oct 2022 03:20 WIB

Diundang Wali Kota Dukung Perlindungan LGBT, Masjid Biru Amsterdam Tegas Menolak

Wali Kota Amsterdam meminta masjid untuk dukung perlindungan terhadap LGBT

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi komunitas LGBT. Wali Kota Amsterdam meminta masjid untuk dukung perlindungan terhadap LGBT
Foto: EPA
Ilustrasi komunitas LGBT. Wali Kota Amsterdam meminta masjid untuk dukung perlindungan terhadap LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM — Dewan Masjid Biru di Amsterdam marah dengan surat dari pemerintah kota. Dalam surat tersebut, Wali Kota Femke Halsema meminta otoritas masjid untuk menandatangani pernyataan dukungan yang menyerukan kecaman terhadap kekerasan terhadap orang-orang LGBTI+.  

Dewan Masjid Biru menyebutkan bahwa permintaan Walikota itu sebagai absurd, diskriminatif dan menuduh. 

Baca Juga

“Fakta bahwa hanya masjid yang diminta untuk secara eksplisit mengutuk kekerasan adalah tuduhan langsung terhadap komunitas Islam," kata pihak masjid dalam sebuah pernyataan dilansir dari Nltimes, Senin (17/10/2022). 

Halsema telah mengundang dewan masjid Amsterdam untuk pertemuan pada Senin depan tentang perlindungan komunitas LGBTI+ dan tentang kontribusi yang dapat diberikan masjid untuk memperkuat keamanan kelompok ini. 

Surat undangan tersebut menyatakan bahwa Wali Kota akan menyampaikan pernyataan kepada pengurus masjid yang mengutuk kekerasan terhadap orang-orang LGBTI+ dan menyatakan dukungan "bagi mereka yang telah menjadi korban bentuk diskriminasi dan kekerasan ini." 

Wali Kota ingin sebanyak mungkin dewan masjid menandatangani pernyataan ini untuk menunjukkan bahwa masjid adalah kekuatan positif dalam masyarakat Amsterdam.  

Menurut Masjid Biru, pernyataan Wali Kota ini berarti menuduh komunitas Islam bersalah untuk kesekian kalinya dengan ketidakpercayaan dari pemerintah. 

Seorang juru bicara Halsema mengatakan bahwa organisasi Yahudi dan Kristen juga diminta untuk menandatangani pernyataan serupa. 

Menurut pemerintah kota, organisasi keagamaan memainkan peran penting dalam memerangi diskriminasi dan kekerasan terhadap orang-orang LGBTI+, karena kontak langsung yang mereka miliki dengan umat yang mereka wakili. “Kami tidak meminta banyak dari mereka," kata juru bicara itu. 

Masjid Biru mengatakan ada kemungkinan bahwa seruan itu juga ditujukan kepada agama-agama lain, "Tetapi yang kami ketahui hanyalah apa yang ada dalam surat itu," kata seorang juru bicara.  

Dia menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan datang ke pertemuan pada hari Senin itu. 

Masjid Biru adalah salah satu masjid terbesar di negara ini. Organisasi ini sering berbicara tentang posisi umat Islam dan masalah sosial lainnya. 

Juru bicara itu tidak dapat mengatakan secara pasti berapa banyak orang yang diwakili masjid, tetapi menurutnya, sekitar seribu orang datang ke khutbah pada  Jumat.

 

 

Sumber: nltimes 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement