Seorang cendekiawan moderat
Tidak semua pendukungnya di Kerala adalah pengikut ideologi Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam politik Mesir yang mengilhami kehidupan awal dan aktivisme Qaradawi dan yang sekarang menganggapnya sebagai salah satu ideologi utamanya. Dia dihormati oleh para intelektual dari seluruh spektrum Islam.
Ilmuwan sosial Sadik Mampad mengatakan retorika kebangkitan Islam dan islah (reformasi) sudah ada di Kerala jauh sebelum Qaradawi. “Gerakan revivalis Islam Kerala, sebuah bagian yang kemudian disejajarkan dengan Salafisme, telah dipengaruhi oleh pemikiran Rashid Rida, Muhammad Abduh, dan majalah revivalis Mesir Al-Manar sejak 1920-an,” kata Mampad kepada Middle East Eye.
“Jadi ketika Qaradawi datang, dia dipahami dan diterima. Namun, dia membawa konsep wasaṭiyya [moderasi] ke depan gerakan Islam,” tambahnya.
Mampad mengatakan Qaradawi termasuk yang pertama menggunakan internet untuk menyebarkan ide-idenya, termasuk dengan mengeluarkan fatwa melalui situs berbahasa Inggris Islam Online. “Dia menggunakan bahasa kontemporer untuk menyebarkan pemikirannya. Banyak ulama Islam, yang sebaliknya menafsirkan fiqh secara bebas, masih ketat tentang musik dan film. Tapi Qaradawi punya fatwa yang mendukung seni kreatif dan hiburan,” kata Mampad.
Meskipun Fiqh al-Aqalliyyat (Yurisprudensi Minoritas) pada awalnya ditujukan untuk Muslim Eropa, Muslim India juga menganggapnya relevan. “Beberapa dewan yurisprudensi Islam di India menganggap Qaradawi sebagai titik acuan. Dia juga mengajari Islamis bagaimana terlibat dalam proses demokrasi dan meminta mereka untuk berbicara dalam bahasa kewarganegaraan,” katanya.