REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Bupati Sambas Kalimantan Barat Satono meminta masyarakat menjadikan perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) menjadi momentum dan semangat untuk mengembalikan kejayaan daerah di mana dulu mayoritas setiap anak muda bisa membaca Alquran.
"MTQ momen syiar Islam. Sangat wajar ini dimeriahkan oleh kita yang mayoritas umat Islam. Kita harus mengembalikan kejayaan seperti di tahun 90-an di mana setiap anak muda bisa membaca Alquran," ujarnya, Kamis (29/9/2022).
Ia meminta camat dan seluruh kepala desa harus siap menjadi contoh bagi yang lain terkait kemampuan dalam membaca dan mengamalkannya. Apalagi, menurutnya, hampir 86 persen populasi penduduk Sambas beragama Islam.
Populasi penduduk Sambas adalah terbesar kedua di Kalimantan Barat setelah Kota Pontianak. Sehingga sangat wajar, maju mundurnya Kalimantan Barat salah satu penentunya adalah masyarakat Sambas.
"Perhelatan MTQ yang menjadi momen mencari bibit dan bobot yang unggul terbaik dalam membaca Alquran. Jangan lupa yang menggelar baik di tingkat desa dan kecamatan juga menjadi contoh," ucapnya.
Ia meminta masyarakat yang bisa membaca Alquran untuk mengikuti MTQ. Menurutnya, setiap desa harus mengirimkan perwakilannya untuk ikut MTQ tingkat kecamatan supaya tujuan penjaringan yang dilakukan pantai pelaksana bisa berhasil. Di mana selanjutnya mereka yang lolos akan kembali diseleksi di tingkat kabupaten hingga ke provinsi.
"Jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan ini, siapa pun yang merasa dirinya layak ikut seleksi, harus berani tampil dalam ajang MTQ tingkat kecamatan ini, supaya bisa berpartisipasi di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Untuk MTQ tingkat kabupaten dan provinsi awal digelar awal November 2022," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Sambas Satono dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dalam kunjungan kerja di Sambas menyempatkan diri menghadiri pembukaan MTQ IX tingkat Kecamatan Sambas, di Desa Saing Rambi.