REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki mengutuk serangan yang dilakukan beberapa kelompok radikal Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, Senin (26/9/2022). Mereka menyerukan pihak berwenang Israel mengambil tindakan yang diperlukan.
"Kami mengutuk dan merasa tidak dapat diterima ada kelompok radikal Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki di bawah perlindungan pasukan keamanan Israel," kata Kementerian Luar Negeri Turkiye dalam sebuah pernyataan, dikutip di Anadolu Agency, Selasa (27/9/2022).
Mereka meminta pihak berwenang Israel segera mengambil tindakan yang diperlukan. Sehingga, praktik yang melanggar kesucian dan status berdasarkan hukum internasional Masjid Al-Aqsa ini tidak kembali terjadi dan tidak meningkatkan ketegangan.
Pada kesempatan liburan Tahun Baru Yahudi, pemukim Yahudi radikal disebut menyerbu kompleks masjid. Polisi Israel dilaporkan turun tangan terhadap warga Palestina yang memprotes serangan tersebut.
Sebelumnya juga dilaporkan pasukan pendudukan Israel dilaporkan menutup akses menuju Masjid Ibrahimi arkeologi di Hebron, selatan Tepi Barat. Jamaah Muslim dilarang mengakses lokasi ini dengan dalih hari libur Yahudi.
Direktur Masjid, Ghassan Rajabi, mengatakan otoritas pendudukan memutuskan untuk menutup tempat suci bagi jamaah Muslim mulai pukul 10.00 waktu setempat, Ahad (25/9/2022). Hal ini disebut berlaku selama 24 jam ke depan.
Kota Hebron di Tepi Barat selatan adalah rumah bagi sekitar 160 ribu warga Palestina dan sekitar 800 pemukim Israel, yang terkenal agresif. Mereka tinggal di kompleks yang dijaga ketat oleh pasukan Israel.
Dilansir di WAFA, Senin (26/9/2022), Israel juga dilaporkan telah mengusir satu-satunya pemantau internasional yang melindungi warga Palestina di Hebron dari 800 pemukim yang dijaga ketat. Para penjaga ini termasuk yang melakukan pembantaian pada 1994, yang memicu pengerahan mereka.
Tak hanya menutup akses menuju Masjid Ibrahimi Hebron, otoritas Israel juga mengumumkan penutupan penuh akan diberlakukan di Tepi Barat dan penyeberangan Jalur Gaza untuk hari libur Yahudi. Hal ini mulai berlaku Ahad (25/9/2022) sore hingga Selasa tengah malam.
Polisi Israel mengintensifkan langkah-langkah keamanan di Yerusalem yang diduduki. Ribuan pasukan polisi dan penjaga perbatasan dikerahkan, yang ditempatkan untuk menghalangi jalan dan menjaga pos pemeriksaan militer di kota Yerusalem yang diduduki, khususnya di dalam dan sekitar Kota Tua dan di jalan-jalan menuju masjid al-Aqsa.
Pasukan polisi juga mengintensifkan kehadiran mereka di gerbang menuju masjid al-Aqsa. Pembatasan ketat terhadap masuknya warga Palestina ke masjid diberlakukan.
Tak hanya itu, polisi Israel dilaporkan menyerukan pemukim untuk mengangkat senjata saat menghadiri kebaktian di sinagoga selama Tahun Baru Yahudi, khususnya di kota Yerusalem.