REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat direncanakan mulai melayani penerbangan umrah pada November 2022. PT Angkasa Pura (AP) II sebagai pengelola Bandara Kertajati memastikan kesiapan seluruh fasilitas bandara baik di sisi udara (airside) maupun sisi darat (landside) untuk kelancaran perjalanan jamaah umrah.
“Pada 22 September 2022, AP II dan stakeholder melakukan asesmen terhadap seluruh aspek, yakni operasi, pelayanan, dan keselamatan serta terhadap seluruh fasilitas yang ada,” kata VP of Corporate Communications AP II Akbar Putra Mardhika dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (24/9/2022).
Dia menjelaskan hasil asesmen adalah seluruh aspek dan fasilitas di Bandara Kertajati dipastikan siap melayani maskapai dan para jamaah umrah yang akan melakukan perjalanan ke Tanah Suci. Dia menuturkan, Bandara Kertajati menjadi pionir dalam menghadirkan layanan kelas dunia bagi jamaah umrah.
“Bandara Kertajati dapat menyiapkan fasilitas lengkap bagi jamaah umrah dengan area yang lebih luas dan layanan terbaik, sehingga dapat menghadirkan kenyamanan bagi jemaah umrah dan juga keluarga,” jelas Akbar.
Plt Executive General Manager Bandara Kertajati Yudha Nugraha menuturkan Bandara Kertajati diperkuat dengan landasan pacu sepanjang tiga ribu meter. Dengan begitu bandara tersebut dapat melayani penerbangan pesawat berbadan sedang (widebody) seperti Boeing 737 dan Airbus A320 hingga pesawat berbadan lebar (widebody) seperti Boeing 777 dan Airbus 330.
“Kondisi runway sangat prima, siap melayani penerbangan umrah yang menggunakan pesawat widebody untuk penerbangan langsung Bandara Kertajati menuju Jeddah dan sebaliknya,” ucap Yudha.
Yudha mengatakan dari sisi udara juga didukung 22 tempat parkir pesawat (parking stand), lima parallel taxiway, dua cross taxiway, dan dua gate taxiway. Setiap jamnya, kata Yudha, Bandara Kertajati dapat melayani 16 pergerakan penerbangan.
Lalu sisi udara juga dipastikan kesiapan stakeholder dalam memberikan layanan kepada maskapai. Khususnya kesiapan dari PT Pertamina (Persero) dan tiga operator ground handling.
Untuk mendukung aspek keselamatan, AP II menyiapkan tim Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) yang diperkuat 17 personel. Selain itu juga dilengkapi berbagai perlengkapan termasuk kendaraan operasional antara lain foam tender, nurse tender, dan commando car.