Jumat 23 Sep 2022 19:35 WIB

12 BUMN Rumuskan Integrasi Pelayanan Logistik di Bandara YIA

Integrasi ini untuk menekan ongkos logistik di Bnadara YIA.

Penumpang memadati Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo, Yogyakarta. ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Penumpang memadati Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo, Yogyakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Sebanyak 12 Badan Usaha Milik Negara klaster logistik membahas isu strategis percepatan integrasi pelayanan distribusi logistik. Ini dalam rangka menurunkan ongkos logistik di Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua Organizing Committee Tim Implementasi Percepatan Peningkatan Sinergi dan Integrasi Logistik Indonesia yang juga Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi di Kulon Progo, Jumat (23/9/2022), mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir menetapkan Project Management Office (PMO) adalah tim yang membantu perusahaan melaksanakan proyek di bidang klaster logistik yang terdiri dari 12 BUMN.

Baca Juga

Tujuannya adalah bagaimana operator logistik ini dapat membantu pemerintah menurunkan ongkos logistik. "Itu amanah yang ditugaskan kepada kami oleh Menteri BUMN. Dua minggu lalu sudah keluar Keputusan Menteri BUMN. Oleh karena itu, kami sebagai operator melakukan pertemuan rutin membahas isu strategis yang bisa ditindaklanjuti bersama," kata Faizal.

Ia mengakui untuk mewujudkan amanat Menteri BUMN tidak mudah, karena masing-masing BUMN memiliki kompetensi yang unik dan tidak serta merta dapat diintegrasikan. "Kami berharap dengan semangat integrasi, seluruh kompetensi dan seluruh kemampuan BUMN di masing-masing logistik dapat diintegrasikan," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan AP I merupakan bagian dari klaster logistik, kaitannya pemanfaatan bandara sebagai salah satu penggerak logistik kargo. Bandara YIA ini bisa membuat DIY lebih istimewa lagi dengan sarana dan prasarana yang dimiliki bisa mendorong volume kargo dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

"Upaya yang bisa dilakukan adalah percepatan dengan sinergi dan integrasi antara klaster logistik yang ada di BUMN. Kita membangun ekosistem yang bisa mempercepat perkembangan bisnis kargo," katanya.

Menurut Faik, potensi yang menarik adalah Bandara YIA karena letak geografis dan sekaligus memiliki fasilitas luar biasa dengan standar internasional, dan landasan pacu bisa digunakan untuk penerbangan pesawat kargo berbagai ukuran, yang dulu dibuktikan langsung dengan Pesawat Antonov dari YIA ke Amerika.

"Ini salah satu upaya kami untuk memastikan bahwa YIA ini bisa lebih optimal, tidak hanya bisa mendatangkan turis ke DIY, tapi juga pengembangan bisnis logistik yang lebih murah dan efisien," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement