REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad menyatakan berbagai program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat kecil yang telah digulirkan Baznas dapat membantu pemerintah dalam menekan laju inflasi.
"Pendapatan masyarakat ini berkaitan erat dengan seimbang tidaknya antara uang yang beredar dengan barang dan jasa. Maka, Baznas terus berupaya agar menstabilkan pendapatan masyarakat, terutama masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan," ujar Noor di Jakarta, Jumat (23/9/2022).
Noor mengatakan sejumlah upaya Baznas dalam menekan laju inflasi lewat program pemberdayaan ekonomi produktif seperti Z-Auto, ZMart, Zakat Community Development, hingga Balai Ternak BAZNAS.
Selain program bantuan produktif yang sudah digencarkan, Baznas juga menyasar pasar-pasar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat rentan. Baznas ingin memastikan ketersediaan bahan pangan pokok bagi masyarakat dengan harga terjangkau.
"Terutama sekali dengan bersama melakukan operasi pasar. Diharapkan dengan gerakan ini, tak hanya dilakukan Baznas kabupaten/kota, tapi juga oleh unit pengelola zakat (UPZ) yang ada di masjid-masjid seluruh daerah," kata dia.
Upaya lain yang digerakkan Baznas adalah dengan pendampingan para mustahik (penerima manfaat) yang diarahkan untuk menjadi muzaki (pemberi manfaat) melalui program kerja sama dengan Kementerian Agama dan Pemda setempat sampai di tingkat yang paling bawah.
"Berbagai program yang diluncurkan Baznas merupakan bagian dari memperkuat ekonomi kerakyatan yang dibangun Baznas mulai dari pusat sampai ke daerah," kata dia.
Program transformasi dari mustahik ke muzaki ini tercermin salah satunya dalam program Zchiken. Zchiken mengusung pemberdayaan di bidang kuliner dengan konsep usaha waralaba fried chicken yang berkelanjutan dengan pangsa pasar yang luas.
"Tentu kami sangat berterima kasih kepada masyarakat yang telah menyalurkan sebagian hartanya untuk zakat, infak, dan sedekah, yang kemudian dikemas oleh Baznas menjadi berbagai program bermanfaat," kata dia.