Kamis 15 Sep 2022 15:45 WIB

Persis Komit Jaga dan Kawal NKRI

Persis bergerak dalam bingkai NKRI.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi (kiri) saat menerima kunjungan dari Sekretaris Umum PP Persis Haris Muslim (tengah) dan Wakil Sekretaris Umum PP Persis Aay Muhammad Furkon (kanan) di kantor Republika, Jakarta, Kamis (15/9/2022). Kunjungan tersebut membahas tentang persiapan Muktamar Persis XVI yang mengangkat tema Transformasi Gerakan Dakwah Persis Untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil alamiin dalam Bingkai NKRI. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi (kiri) saat menerima kunjungan dari Sekretaris Umum PP Persis Haris Muslim (tengah) dan Wakil Sekretaris Umum PP Persis Aay Muhammad Furkon (kanan) di kantor Republika, Jakarta, Kamis (15/9/2022). Kunjungan tersebut membahas tentang persiapan Muktamar Persis XVI yang mengangkat tema Transformasi Gerakan Dakwah Persis Untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil alamiin dalam Bingkai NKRI. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Persatuan Islam (Persis) akan menggelar Muktamar XVI di Soreang, Kabupaten Bandung pada 23-26 September 2022. Muktamar Persis XVI mengusung tema "Transformasi Gerakan Dakwah Persis untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil'Alamin dalam Bingkai NKRI."

Wakil Sekretaris Umum Persis sekaligus anggota Panitia Pengarah (SC) Muktamar Persis XVI, Ustaz Aay Muhammad Furqon, mengatakan, tema Muktamar Persis XVI tersebut dibuat untuk mengingatkan bahwa Persis bergerak dalam bingkai NKRI. Sebab Persis mempunyai saham yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia atau NKRI.

Baca Juga

"Pertama adalah kontribusi tokoh Persis dalam NKRI yaitu bapak Muhammad Natsir," kata Ustaz Aay saat berkunjung ke Kantor Harian Republika, Kamis (15/9/2022).

Ia menyampaikan, yang kedua adalah kontribusi Persis untuk bahasa Indonesia. Kontribusi ini yang jarang diungkap orang. Majalah Al Lisan dan majalah Pembela Islam menggunakan bahasa Indonesia pada saat masih banyak orang buta huruf. Pada waktu itu, negara Indonesia juga belum ada tapi dua majalah Persis tersebut sudah menggunakan bahasa Indonesia.

Di tempat yang sama, Sekretaris Panitia Pengarah (SC) Muktamar Persis XVI, Ustaz Haris Muslim, mengatakan, Persis Islamnya adalah Islam Rahmatan Lil'Alamin yang diturunkan oleh Allah untuk rahmat semesta alam dalam bingkai NKRI. Jadi Persis menerapkan ajaran Islam tapi dalam keindonesiaan karena Persis tidak bisa lepas dari bingkai NKRI.

"Apalagi NKRI ini kalau kita tarik sejarahnya merupakan salah satu jasa dari tokoh Persis yaitu Mohammad Natsir dengan Mosi Integral Natsir," ujar Ustaz Haris.

Ustaz Haris mengatakan, Persis punya tanggungjawab yang besar untuk menjaga dan mengawal NKRI. Persis juga punya kesadaran ketika menerapkan ajaran Islam tidak lupa bahwa Persis ada di dalam NKRI. Itu salah ide besar dari tema Muktamar Persis XVI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement