Selasa 06 Sep 2022 22:26 WIB

Mengapa Dakwah kepada Keluarga Lebih Diutamakan? Ini Jawaban KH Anwar Musaddad

Dakwah kepada keluarga sebaiknya didahulukan daripada dakwah ke orang lain

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdakwah. Dakwah kepada keluarga sebaiknya didahulukan daripada dakwah ke orang lain
Foto:

Baginya, keluarga merupakan objek dakwah (mad’u) pertama yang harus didahulukan daripada selainnya. Kiai Anwar Musaddad merujuk pada nash Alquran: 

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ ”Berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS Asy Syuara ayat 214).

Sulit dimungkiri pula bahwa keluarga yang hancur dan berantakan akan sangat berpengaruh kepada pelaksanaan tugas-tugas dakwah. Karena itu, Kiai Anwar Musaddad selalu memulai dari lingkungan keluarganya sendiri.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS At Tahrim ayat 6).

Meskipun kesibukan dan jadwal kegiatannya penuh, Kiai Anwar Musaddad juga tetap mengajar putra-putrinya untuk belajar Alquran, hadits, dan fikih secara langsung. 

Dia bahkan menjelaskan pemahaman kandungannya. Semangat belajar selalu ditumbuhkan kepada batin putra-putirnya.

Suasana damai dan harmonis pun betul-betul terasa di dalam keluarga Kiai Anwar Musaddad. 

Semua persoalan yang muncul selalu diselesaikannya dengan baik dan penuh pengertian. 

Tak seorang pun anak-anaknya yang menyakitinya, dan disakiti olehnya. Semua putra-putrinya merasa puas dan lega hati sedemikian nyaman.

Bagi Kiai Anwar Musaddad, keharmonisan keluarga merupakan kunci utama bagi keharmonisan diri dan kesuksesan dakwah. 

Baca juga: Niat Mualaf Sandra Belajar Islam untuk Memurtadkan Muslim, Malah Bersyahadat

Inilah prinsip yang selalu dipegangnya. Dia bercermin dan belajar dari keluarga Nabi Ibrahim yang oleh Allah SWT disebut sebagai imam bagi manusia.

Menurut Kiai Anwar Musaddad, kesejalanan ide, keselerasan pikiran, dan kesatuan hati antara ayah, ibu dan anak merupakan pendukung utama kesuksesan dakwah. 

Prinsip ini menjadi kunci utama dan doktrin perjalanan hidup Kiai Anwar Musaddad, dan ia telah berhasil membuktikannya.

 

Kiai Anwar Musaddad menyadari  bahwa seorang nabi sekalipun, ketika dakwahnya tidak didukung istri dan anak-anaknya, dia pasti menemui kegagalan. Apa yang dialami Nabi Nuh As dan Nabi Luth As merupakan sebuah pelajaran berharga tentang masalah itu.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement