Senada dengan Gus Yahya, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Muhsin Syihab menilai R20 sebagai forum yang imparsial, inklusif, dan solutif.
“Kesiapan kita untuk mengakui ada problem, 50 persen masalah selesai. Inilah yang kita ingin usung melalui recover together, recover stronger,” ujar Muhsin.
Melalui rencana kerja dan program prioritas yang bakal dibawakan forum itu, Muhsin menyebut R20 harus menjadi forum rujukan terkait praktik bertoleransi dan kerja sama antarumat beragama.
“Menjadi forum yang benar-benar mengangkat nama baik Indonesia, menjadi forum role model toleransi dan kerja sama yang dicontohkan Indonesia,” ucap Muhsin.
Selain itu, ia juga berharap R20 bisa melahirkan sense of contribution dari masyarakat untuk bersama mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis. “R20 ini agar dapat menghasilkan dokumen yang menjadi pijakan bagi masyarakat dunia tidak hanya toleransi tapi juga kerja sama kehidupan beragama dan juga relasi global,” kata dia.