REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf bersilaturrahim ke Kantor Pimpinan Muhammadiyah di Jakarta Pusat, Ahad (4/9/2022). Kedatangan Gus Yahya disambut oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nasir, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti, dan Ketua PP Muhamamdiyah Hajriyanto Y Thohari.
Sedangkan Gus Yahya didampingi oleh Sekretaris Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Religion Twenty (R20), Ahmad Suaedy. Menurut Suaedy, dalam pertemuan itu, Gus Yahya mengajak Muhammadiyah untuk bekerjasama dalam pelaksanaan R20 pada 2-3 November 2022 di Bali.
"Gus Yahya di samping silaturrahim juga mengajak kerjasama untuk pelaksanaan R20 yang juga 23 November 2022 nanti di Bali. Dan itu disambut baik oleh Prof Haedar dan juga ada Sekum Pak Mukti, ada juga Pak Hajriyanto," ujar Sueady saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (4/9/2022).
Menurut dia, Prof Haedar mendukung Forum 20 yang akan dihadiri para pemimpin agama sedunia tersebut. Namun, belum ada kepastian apakah Prof Haedar akan langsung hadir ke forum R20 atau tidak. Karena, acara internasional itu juga berdekatan dengan Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang rencananya akan digelar di Surakarta pada 18-20 November 2022.
"Prof Haedar mendukung dan karena bersamaan dengan Muktamar, mungkin tidak bisa terlibat langsung, akan ikut atau hadir. Gak tahu yang hadir beliau apa gak karena bersamaan dengan Muktamar Muhammadiyah," ucap Suaedy.
Yang jelas, lanjut dia, Prof Haedar mendukung penuh R20. Karena, dalam forum ini nantinya akan membahas agar para pemimpin agama-agama di dunia bisa ikut mendorong terciptanya perdamaian dunia.
"R20 itu akan melibatkan semua agama mulai dari Amerika Latin sampai ke Afrika. Jadi itu semacam tempat refleksi bagi agama-agama bagaimana ikut mendorong perdamaian dunia untuk mendukung keberhasilan dari G20, yaitu Recover Together dan Recover Stronger," kata Suaedy.
"Jadi itu sebenarnya intinya, mendukung dan mendorong keberhasilan dari tujuan atau target dari G20," imbuhnya.
Dekan Fakultas Islam Nusantara UNUSIA Jakarta ini menambahkan, selain mengajak Muhammadiyah, PBNU juga akan mengajak ormas-ormas keagamaan lainnya untuk mendukung Forum R20 tersebut.
"Selain Muhammadiyah, kita juga akan ajak ormas Islam dan ormas non-Islam, termasuk aliran kepercayaan juga diajak," jelas Suaedy.
Dalam Forum R20, menurut dia, PBNU akan mengundang ratusan para pemuka agama di dunia dan sekitar 50-70 tokoh inti yang selama ini telah terlibat di berbagai pertemuan dan koordinasi.
"Jadi yang 50 ini adalah jaringan yang sudah mapan, yang selama ini sudah terlibat di berbagai pertemuan dan koordinasi. Tapi kita akan undang lebih dari 300 pemimpin agama," kata Suaedy.
Dia mengatakan, Gus Yahya berharap Forum R20 ini bisa menjadikan para pemimpin agama sebagai inisiator untuk perdamaian dunia. Karena, selama ini para pemuka agam hanya menunggu ajakan dari pihak lain.
"Selama ini pemimpin agama hanya diajak-ajak oleh orang lain dan ini Gus Yahya ingjn agar agama sebagai inisiator untuk melakukan perdamaian dunia dan mendorong, serta ikut serta dalam keberhasilan G20 itu," jelas Suaedy.