REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk ledakan di sebuah masjid di Herat Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 18 orang pada Jumat (2/9/2022).
OKI mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka menyesalkan ledakan pada Jumat. Ini merupakan yang terbaru dari serangkaian pemboman dan ledakan mematikan di negara itu.
“Sangat prihatin bahwa serangan dan ledakan sporadis di berbagai provinsi di seluruh negeri terus merusak keamanan dan perdamaian sosial rakyat Afghanistan,” sebut Sekretariat Jenderal OKI, dilansir dari laman Alarabiya pada Ahad (4/9/2022).
“OKI memperbarui solidaritas tegas dengan Afghanistan dan rakyatnya yang telah lama menderita. Ini menyatakan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga para korban, dan harapan tulusnya kepada yang terluka untuk pemulihan penuh dan cepat,” lanjut OKI.
Juru bicara polisi Herat Mahmood Rasoli mengatakan, Ulama pro-Taliban Mujib Rahman Ansari termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan Jumat. Ansari telah berbicara keras mendukung penguasa garis keras negara itu pada pertemuan besar ribuan ulama dan tetua pada Juni. Di mana dia mengutuk siapa pun yang menentang mereka.
Sementara PBB telah menyuarakan keprihatinannya tentang peningkatan serangan dalam beberapa bulan terakhir, dengan beberapa diklaim oleh cabang lokal ISIS. Tidak ada kelompok yang secara resmi mengaku bertanggung jawab atas ledakan pada Jumat.
Sumber:
https://english.alarabiya.net/News/world/2022/09/04/OIC-condemns-Afghanistan-mosque-explosion