Sabtu 03 Sep 2022 22:05 WIB

Keberadaan Pesantren Inklusi Masih Terbatas

penyandang disabilitas pun berharap ponpes inklusi bisa berdiri di banyak daerah

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Santri difabel rungu belajar menghafal di Pondok Pesantren Tuli Darul Ashom, Sleman Yogyakarta. Ada 47 santri difabel rungu yang mondok belajar menghafal alquran di Ponpes ini.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Santri difabel rungu belajar menghafal di Pondok Pesantren Tuli Darul Ashom, Sleman Yogyakarta. Ada 47 santri difabel rungu yang mondok belajar menghafal alquran di Ponpes ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan pondok pesantren inklusi masih sangat sedikit.Para penyandang disabilitas pun berharap pemerintah bisa membantu agar ponpes inklusi bisa berdiri di banyak daerah.

Sekretaris Jenderal Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Yogi Mastoni mengatakan, pesantren inklusi sangat penting keberadaannya di tengah banyaknya penyandang disabilitas Muslim yang semakin antusias mendalami agama. Ia mengatakan, meskipun banyak para santri difabel yang menimba ilmu di pesantren dan membaur dengan santri lainnya, para santri difabel masih kesulitan untuk menyesuaikan diri.

Baca Juga

"Sekarang karena Indonesia sudah mengesah kan UU tentang pendidikan inklusi, saya pikir itu sangat penting sekali dengan pesantren inklusi," kata Yogi kepada Republika.

Lebih lanjut, Yogi mengatakan, banyak pesantren yang sudah membuka diri untuk mene rima santri difabel. Namun, penyediaan fasilitas bagi santri difabel masih menjadi persoalan. Misalnya, penyediaan alat bantu sarana pembelajaran, penyediaan tempat belajar, dan lainnya.

Selain itu, Yogi menjelaskan, sumber daya pengajar bagi santri difabel masih sangat minim. Menurut dia, masih sedikit pengajar pesantren yang menguasai huruf Braille agar bisa mengajar para santri tunanetra. Dia menjelaskan, pengasuh pesantren semestinya memahami kebutuhan penyandang disabilitas ketika membuka diri sebagai pesantren inklusi.

Yogi pun mengaku belum melihat semangat pemerintah untuk mendorong berdirinya pesantren-pesantren inklusi di nusantara. Ke depan, dia berharap pemeritah pusar dan daerah bisa menghadirkan pesantren inklusi di tiap daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement