Kamis 01 Sep 2022 15:17 WIB

Tiga Hal yang Baru pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo

Muktamar Muhammadiyah akan bahas tiga hal baru.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Tiga Hal yang Baru pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo. Foto:   Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Tiga Hal yang Baru pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo. Foto: Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo Jawa Tengah mengukir sejarah baru dalam penyelenggaraan muktamar. Sebab, ada tiga hal baru yang bakal membuat Muktamar ke-48 tahun ini semakin semarak.

Tiga hal baru itu ialah perhelatan Muktamar Fair, Muhammadiyah Innovation and Technology Expo (MITE), dan Virtual Expo. "Tiga hal ini semuanya baru di Muktamar Muhamamdiyah 48 di Solo," kata Koordinator Bazaar dan Ekspo, Zainuddin Ahpandi, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga

Zainuddin berharap agenda tersebut bisa terlaksana dengan baik sesuai perencanaan dan juga bisa diteruskan di Muktamar selanjutnya. Dia menambahkan, pendaftaran Muktamar Fair dan MITE dilakukan secara online dan nantinya akan disiapkan 609 stand. "500 stand kita siapkan untuk Muktamar Fair, 109 kita siapkan untuk MITE. Mudah-mudahan keduanya banyak peminat," terangnya.

Kepesertaan dalam agenda Muktamar Fair dan MITE, jelas Zainuddin, terbuka untuk umum, baik warga Muhammadiyah maupun non-Muhammadiyah. Menurut dia, antusiasme untuk berpartisipasi dalam Muktamar Fair cukup tinggi.

"Kita belum buka pendaftaran, tetapi warga Muhammadiyah maupun luar Muhammadiyah yang kontak-kontak itu sudah sekitar 300 orang, ini luar biasa antusiasnya," paparnya.

Sekretaris Panitia Penerima Muktamar, Bambang Sukoco, menjelaskan, agenda tersebut akan dihelat di De Tjolomadoe, bekas pabrik gula peninggalan Belanda yang terletak di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Dimulai pada Kamis 17 November hingga Senin 21 November 2022.

"Kita memilih De Tjolomadoe ini selain secara geografis sangat dekat dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), hanya sekitar 2,5 KM. Kita juga punya gambaran di De Tjolomadoe ini sebagai salah satu pusat penggembira," katanya.

Bambang menambahkan, dari Manahan sampai De Tjolomadoe, di Jalan Adisucipto sepanjang 5 sampai 6 KM, akan dipenuhi warga Muhammadiyah dan simpatisan yang menghadiri agenda Muktamar. "Gambaran kita, waktu pembukaan Jalan Adi Sucipto sepanjang 5 sampai 6 KM, itu penuh warga Muhammadiyah dan simpatisan Muhammadiyah," lanjutnya.

Dipilihnya De Tjolomadoe sebagai lokasi acara, terang Bambang, karena secara filosofis dan dalam sejarah, merupakan salah satu tempat peradaban ekonomi dan pusat industri. Dahulu De Tjolomadoe adalah pabrik gula. Dia mengingatkan, Muhammadiyah dari masa ke masa tidak terlepas dari peradaban ekonomi.

"Dulu KH Dahlan menghidupkan Muhammadiyah dengan menggandeng kaum saudagar. Maka memilih De Tjolomadoe ini sangat tepat, bagaimana kemudian kembali menghidupkan De Tjolomadoe sebagai pusat peradaban ekonomi dengan menghadirkan para pedagang, para saudagar," jelasnya.

Bambang menilai, Muktamar Fair diproyeksikan menjadi ajang bagi industri kreatif warga Muhammadiyah dari berbagai daerah Indonesia. Dengan Muktamar Fair, produktifitas dan kinerja industri kreatif bisa terus tumbuh.

Selain di De Tjolomadoe, Muktamar Fair juga akan digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS oleh Aisyiyah. Artinya, akan ada dua even Muktamar Fair. Pertama Muktamar Fair di Tjolomadoe untuk umum seluruh Indonesia, dan kedua, Muktamar Fair di FEB UMS dampingan PP Aisyiyah.

Sementara itu, Panitia Muktamar Fair dan MITE, Budi Nugroho menyampaikan, Muktamar identik dengan bazaar sehingga tanpa bazaar tentu terasa hambar. Untuk itu, panitia memilih menggunakan istilah Muktamar Fair. Dari kegiatan ini, diharapkan ada brand baru bagi para muktamirin. Dalam agenda MITE kalangan peserta dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah, Aisyiyah dan SMA/SMK Muhammadiyah akan menyajikan karya inovasi mereka.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement