Rabu 24 Aug 2022 14:51 WIB

Gedung Kolaborasi Wakaf Senilai Rp 10 Miliar Resmi Dibangun

Tiga lembaga sosial membangun gedung ini di atas lahan wakaf

Rep: Ali Yusuf/ Red: A.Syalaby Ichsan
Gedung Kolaborasi Wakaf Senilai Rp 10 Miliar Resmi Dibangun
Foto: Ali Yusuf/Republika
Gedung Kolaborasi Wakaf Senilai Rp 10 Miliar Resmi Dibangun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gedung Kolaborasi Wakaf resmi dibangun di lahan Wakaf Yayasan Saif Ar-Rahman Kemang, Jakarta Selatan. Peresmian ini ditandai dengan pelatakan batu pertama pada, Rabu (24/8) di Jl Benda Kemang, Gg H Musa, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Gedung Kolaborasi Wakaf ini dibangun oleh tiga lembaga sosial di antaranya Gelora Wakaf Foundation, Yayasan Saif Ar-Rahman dan Praktisi Politeknik Digital. Ketiganya memiliki visi sama yakni menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi digital dan mempunyai jiwa kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan umat. 

Ketua Pelaksana Pembagunan Cholidah Hanum mengatakan, Gedung Kolaborasi Wakaf dibangun di lahan seluas 614 meter persegi dengan tiga lantai. Untuk membangun gedung ini pihaknya memerlukan biaya sekitar Rp 10 miliar yang akan dicari melalui fundraising atau penggalangan dana dari setiap jaringan atau mitranya."Alhamdulillah kalau dana untuk pembangunan gedung tiga lantai plus dengan rooftop sekitar 10 miliar," kata dia.

Cholidah mengatakan gedung ini nantinya akan menjadi pusat pendidikan terkemuka bagi santriwan dan santriwati menguasai teknologi. Dia berharap lembaga pendidikan pesantren digital ini dapat melahirkan generasi unggul yang menguasai teknologi digital."Gedung Kolaborasi ini konsepnya pesantren digital," katanya, setelah selesai acara peletakan batu pertama Gedung Kolaborasi Wakaf, di Jakarta, Rabu (24/8). 

Menurut dia, konsep pendidikan pesantren digital ini sangat menarik, karena merespon digitalisasi yang saat ini digandrungi anak-anak mudah. Gedung Kolaborasi Wakaf ini bisa menjadi wadah anak-anak mudah yang tak mampu namun memiliki minat tinggi dengan teknologi."Ini bagus untuk anak-anak milenial yang punya bakat digital yang tidak semua mereka mampu dan menikmati pendidikan yang layak," jelas dia.

Cholidah mengatakan, selain mendidik anak-anak menguasai teknologi, konsep pendidikan yang ada di Gedung Kolaborasi Wakaf ini juga untuk mendidik anak-anak muda memiliki jiwa usaha. Menurut dia, belum banyak lembaga pendidikan yang konsentrasi terhadap dunia usaha digitalisasi.

"Konsep pendidikan ini sangat jarang di tahun 2022. Nah kita akan memulai mencoba kolaborasi dengan praktisisi yang sudah puluhan tahun bekerja di bidangnya," kata dia.

Ketua Pembina Yayasan Saif Ar-Rahman Marzuki Usman berharap, dalam waktu lima tahun, Gedung Kolaborasi Wakaf ini bisa berdiri di seluruh kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Untuk itu penting para penggagasnya pasang niat dan cita-cita yang baik agar tujuannya tercapai."Jadi harus berani punya cita-cita, gedung ini akan ada di setiap Kabupaten dan Kota di Indonesia," kata dia.

Mantan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Kabinet Reformasi Pembangunan) serta Menteri Kehutanan dan Perkebunan (Kabinet Persatuan Nasional) ini berharap, Gedung Kolaborasi Wakaf ini harus bisa menyelesaikan persoalan klasik di masyarakat yaitu tidak bisa melanjutkan pendidikan anak-anaknya karena tidak ada biaya. Lembaga pendidikan ini harus bisa diakses oleh anak-anak yang kurang mampu. 

"Gedung ini harus bisa mendidik, melatih, anak-anak dan mahasiswa yang putus sekolah," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement