REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rencana pendirian amal usaha Muhammadiyah di Sydney Australia adalah pengembangan dari Muhammadiyah Australia College (MAC) yang telah berdiri di Kota Melton, Victoria, Australia.
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia, Hamim Jufri menyampaikan, lembaga pendidikan Muhammadiyah akan terus berkiprah di tingkat internasional.
"Muhammadiyah memiliki sejarah panjang dan keberhasilan yang luar biasa dalam bidang pendidikan di Tanah Air. Pada abad kedua usianya Muhammadiyah, kini akan semakin memantapkan langkah dalam membentuk lembaga pendidikan pada tataran global internasional," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (9/8/2022).
Hamim juga menjelaskan, Sydney adalah kota terbesar di Australia sehingga logis bagi Muhammadiyah untuk menancapkan sayapnya di kota ikonik dan terbesar di negara Kangguru itu.
Pendirian MAC itu telah menjadi bukti kemampuan. "Dan sekarang hanya masalah waktu untuk membentuk lembaga pendidikan Muhammadiyah di Sydney," ungkapnya.
Dia berharap, di masa berikutnya internasionalisasi Muhammadiyah tidak hanya berkembang di Australia. Internasionalisasi Muhammadiyah juga perlu dilakukan di negara-negara maju lain seperti Jerman, Inggris, Amerika Serikat, dan lainnya.
"Di Malaysia sudah ada UMAM (Universiti Muhammadiyah Malaysia), di Mesir ada TK TK Aisyiyah Bustanul Athfal, dan di Australia ada MAC. List-nya insya Allah akan terus bertambah pada level internasional," tuturnya.
Hamim menambahkan, MAC Melbourne dalam waktu kurang dari satu tahun, telah mampu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat setempat. Tidak hanya itu, apresiasi dari pemerintah lokal juga sangat baik.
Pekan lalu, Wali Kota Melton Goran Kresic mengikuti acara open day yang dihadiri orang tua siswa, calon siswa, hingga pejabat setempat.
"Berawal dari 33 murid dan berkembang menjadi 50 murid dalam beberapa bulan adalah capaian yang luar biasa sebagai sekolah yang mendapatkan izin pada 21 Desember 2021 lalu. Kita sebagai warga Muhammadiyah dan bangsa Indonesia patut berbangga," kata dia.
Pada tahun depan, lanjut Hamim, MAC akan membuka kelas 1 SMP dan akan terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat Australia.
Kurikulum di MAC menggunakan Victorian Curriculum, yang merupakan standar pendidikan di Australia.
"Muridnya adalah penduduk Australia yang sudah menjadi permanent resident. Mereka datang dari berbagai macam negara, termasuk penduduk lokal sendiri," ujarnya.
Wali Kota Melton Goran Kresic, pada acara open day MAC pekan lalu memuji keberadaan MAC. "Ini adalah tempat yang bagus dan MAC adalah sekolah yang indah dengan lokasi yang juga indah dengan banyak anak-anak. Saya berharap MAC dapat menjadi yang terbaik di Melton Council," ujarnya, seperti dilansir laman resmi Muhammadiyah.
Sebagai sekolah berbasis Islam kedua di Melton, Kresic memuji perkembangan pesat MAC. Baru enam bulan beroperasi, MAC sudah memiliki 50 siswa didik.
Baca juga: Dulu Pembenci Adzan dan Alquran, Mualaf Andreanes Kini Berbalik Jadi Pembela Keduanya
Dia juga mendoakan siswa MAC terus berlipat ganda hingga mencapai ratusan siswa. "Selamat untuk MAC, saya dukung agar tumbuh dengan cepat dan MAC bisa menyediakan pendidikan yang bagus," kata dia, didampingi Anggota Parlemen Kota Melton, Steve McGhie.
Kepala Sekolah MAC, Muhammad Edwards, optimistis dengan eksistensi MAC. Dia mengatakan, anak-anak sangat senang berada di MAC dan telah berdampak positif bagi tumbuh-kembang mereka.
Misalnya, anak yang semula pemalu karena mengalami perundungan di sekolah lain, kini menjadi berkembang sehingga bisa menjadi anak yang lepas dari perundungan dan maju dari aspek kepercayaan diri dan kepemimpinan.
"Memang ini yang kita kembangkan agar mereka memiliki sikap the love of learning. Jadi mereka cinta, tidak kita paksa, kita sediakan dan kita support dan bimbing untuk belajar," jelas Edwards.