Sabtu 06 Aug 2022 16:54 WIB

Berencana ke Jepang? Simak Panduan Wisata Ini Bagi Muslim

Orang Jepang pada umumnya sangat toleran terhadap turis, termasuk Muslim.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Camii Tokyo, Jepang. Berencana ke Jepang? Simak Panduan Wisata Ini Bagi Muslim
Foto:

Restoran halal bersertifikat sangat langka

Di luar kota-kota besar di Jepang, restoran halal atau ramah Muslim bahkan lebih sulit atau seringkali mustahil ditemukan. Bagi pengunjung yang lebih suka menyiapkan makanan sendiri, beberapa supermarket di kota besar menawarkan produk halal.

Namun, turis cenderung lebih memilih daging halal yang dibekukan daripada makanan siap saji. Rata-rata supermarket di Jepang tidak menjual produk halal.

Memasak Sendiri

Bagi pengunjung yang sangat awas dengan makanan halal, baru-baru ini juga semakin banyak tersedia apartemen jangka pendek dan kamar hotel dengan dapur kecil. Ini memungkinkan turis untuk memasak makanan mereka sendiri.

Bahkan di hotel dan ryokan biasa, air panas hampir selalu tersedia di dalam kamar di dispenser, membuat persiapan mi instan menjadi pilihan yang relatif mudah. Pengunjung yang khawatir dengan makanan non-halal juga disarankan mempertimbangkan membawa makanan dan peralatan makan mereka sendiri ke Jepang.

Makanan non halal

Makanan siap saji di Jepang meski tampaknya halal, mungkin mengandung bahan-bahan yang mungkin tidak diperbolehkan menurut hukum Islam. Makanan Jepang yang populer seperti sushi, mungkin memiliki anggur beras (mirin) yang dicampur dengan nasi. 

Ramen dan berbagai hidangan daging mengandung bahan-bahan seperti daging non-halal (termasuk babi), kecap, miso, berbagai aditif dan pengawet, anggur beras (mirin dan / atau sake), dan lemak hewani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement