REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kota Semarang menjadi tuan rumah dari Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Jawa Tengah. Untuk kali pertama setelah pandemi, MTQ Jawa Tengah dihelat secara luar jaringan (luring).
Sebanyak 832 khilafah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengikuti ajang ini. Pelaksanaan MTQ di Kota Semarang juga menandai pelaksanaan MTQ di luar Asra Haji Donohudan dalam lima tahun terakhir.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat membuka MTQ XXIX Jawa Tengah di lapangan Pancasila Simpanglima, mengatakan, selama lima tahun MTQ digelar secara terbatas di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali.
"Terima kasih pak wali kota Semarang telah bersedia menjadi tuan rumah, memgingat dalam lima tahun terakhir MTQ diselenggarakan di Asrama Haji Donohudan, dan selama 2 tahun ini dilaksanakan secara virtual," ungkapnya, Jumat malam (22/7/2022).
Pandemi, lanjut Taj Yasin, Covid-19 berhasil dikendalikan dan berbagai kegiatan masyarakat sudah dapat diselenggarakan secara normal. Melalui pelaksanaan MTQ kembali luring saat ini --diharapkan-- akan menambah semangat masing- masing khilafah.
Dalam kesempatan ini wagub juga mengingatkan kepada para peserta untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan selama prlaksanaan MTQ XXIX berlangsung.
Karena Covid-19 masih ada, sehingga masyarakat perlu berhati-hati. Salah satu langkah mudah yang hafus dilaksanakan adalah dengan mengenakan masker saat bepergian. "Kewaspadaan harus terus ditingkatkan, protokol kesehatan harus tetap dijaga," tegas Taj Yasin yang juga ketua LPTQ Jawa Tengah ini.
Taj Yasin Maimoen berharap, pada penyelenggaraan MTQ yang akan datang, jumlah peserta bisa bertambah. Sebab, dirinya saat ini masih melihat beberapa cabang lomba yang tidak diikuti kabupaten/ kota.
Pada kesempatan itu Taj Yasin juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Jawa Tengah saat ini sudah berbasis IT. Mulai dari pendaftaran, pelaksanaan hingga penilaiannya.
Penerapan IT ini selaras dengan MTQ tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Kalimantan Selatan pada Oktober 2022 nanti. Selain itu pemanfaatan IT akan mendorong transparansi dan menciptakan akuntabilitas.
Sehingga masyarakat bisa mengetahui bagaimana MTQ ini dilaksanakan, penilaiannya dan mereka juga bisa mengikuti jalannya prlaksanaan melalui teknologi IT dari rumahnya masing- masing.
Dengan demikian tidak ada pertanyaan- pertanyaan lagi, seolah-olah bahwa itu hasil dari panitia. "Penilaian dari juri dan memang benar- benar dilakukan seleksi secara adil, jujur dan terbuka," tandas Taj Yasin.
Sementara itu, pembukaan MTQ XXIX Jawa Tengah 2022 di Kota Semarang ditandai dengan pemukulan bedug oleh Taj Yasin, didampingi oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi serta Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta'in Ahmad.