REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mengajak seluruh elemen Muslim dan warga bangsa Indonesia menjadikan momentum Idul Adha ini sebagai kesempatan untuk memperkuat ukhuwah dan solidaritas nasional. Di antaranya dengan saling menghormati dan dewasa dalam menyikapi perbedaan.
"Serta mampu menepis isu-isu provokatif yang dapat memecah belah ukhuwah (persaudaraan) dan merusak suasana agung hari lebaran qurban yang sejatinya sebagai alat perekat persaudaraan dan berbagi kegembiraan melalui ritual kurban," kata Wakil Ketua Umum PP Persis Ustadz Jeje Zaenudin kepada Republika.co.id,Ahad (10/7).
Pada momentum Idul Adha, Ustadz Jeje juga mengingatkan, saat ini keterbelahan dan polarisasi di tengah masyarakat masih berlangsung. Untuk itu, dia menekankan kepada para pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk berupaya serius menghentikan situasi tersebut, jika memang cinta dan sayang terhadap masa depan bangsa.
"Jangan malah terkesan sebaliknya, di mana situasi keterbelahan ini sepertinya sengaja dirawat dan diawetkan demi kepentingan kekuasaan politik tertentu," ujarnya.
Menurut Ustadz Jeje, para pemimpin di negeri ini perlu meneladani Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. "Jika para pemimpin negeri ini mengambil keteladanan kepemimpinan seperti Nabi Ibrahim dan Ismail, kita yakin permasalahan bangsa seberat apapun akan teratasi," ucapnya.