REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Saat jamaah haji tahun ini menuju Makkah, penyedia air Zamzam menyambut mereka dengan air yang mengalir dari sumur di Masjidil Haram, 21 meter di sebelah timur Ka'bah.
Zamzam memiliki sejarah kuno yang berasal dari ribuan tahun ke era Al-Khalil Ibrahim dan putranya Ismail. The Zamazima (penyedia air Zamzam) dan layanan mereka memiliki sejarah panjang dan terhormat.
Dilansir di Arab News, Jumat (8/7/2022), Direktur Pelaksana dan Anggota Dewan Direksi Zamazika Hassan Abu Al-Faraj mengatakan ketika perintah Illahi diberikan kepada Nabi Allah Ibrahim untuk pergi ke Makkah dan meninggalkan istrinya Hajar dan putranya Ismail di sebuah lembah tandus dekat Masjidil Haram, ia mengucapkan selamat tinggal kepada mereka, pergi dan tidak kembali meskipun panggilan berulang dari istrinya Hajar terdengar.
"Dia menjawab dengan mengatakan, 'Saya melakukan ini atas perintah Tuhan.' Setelah air habis dan anak itu mulai menangis, ibunya tidak tahan lagi melihatnya menangis, jadi dia menghindarinya sehingga dia tidak akan mendengar tangisannya. Dia menuju Al-Safa dan mendaki gunung, lalu pergi menuju Al-Marwa dan mendaki gunung juga. Dia berjalan dari Safa ke Marwa tujuh kali dan selama pencarian ketujuh di Marwa, dia mendengar suara dan berkata, 'Bantulah jika Anda memiliki kebaikan (dalam hati Anda).' Maka laki-laki itu, yang disebut Jibril, memukul lokasi sumur dengan kaki (Ismail) dan air muncul dari tanah," ujar dia.
Siti Hajar kemudian mengelilingi pasir dan menumpuknya untuk menyimpan air dan berkata sambil menumpuk pasir, ' Zam zam, zam zam,' yang berarti 'berkumpul' dalam bahasa Syiria.