REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebutkan potensi ekonomi kurban tahun 2022 mencapai Rp 31,6 triliun atau meningkat 74 persen dari potensi tahun 2021. Hasil itu didapat Baznas melalui sebuah kajian dan penelitian dan dipublikasikan dalam acara bertajuk "Public Expose Ekonomi Kurban 2022" yang digelar pada Senin (4/7/2022). Acara digelar secara daring dan disiarkan langsung di Baznas TV.
Potensi ekonomi kurban sebesar Rp 31,6 triliun berasal dari 2,61 juta shohibul qurban dan sekitar 2,1 juta hewan kurban yang disembelih dan terdiri atas 1,6 juta ekor domba/kambing dan 521 ribu ekor sapi. Baznas yang tahun ini kembali menggulirkan Kurban Online Baznas siap bekerja ekstra keras dan maksimal agar potensi ekonomi kurban 2022 dapat tercapai.
"Baznas sangat mendorong dan mengupayakan secara maksimal agar Kurban Online Baznas dapat berjalan baik, demi hasil terbaik untuk meningkatkan pendapatan peternak mustahik dan kesejahteraan umat," kata Ketua Baznas KH Noor Achmad.
Menurut Noor berdasarkan hasil kaji dampak yang dilakukan pada Program Pemberdayaan Peternak Mustahik Baznas, program Balai Ternak sebagai program pemberdayaan mustahik terbukti dapat mentransformasikan mustahik pada kondisi material yang lebih baik. Hal ini pun semakin memacu semangat Baznas untuk bekerja maksimal dan memanfaatkan momentum Idul Adha untuk meningkatkan perekonomian petenak mustahik.
Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan potensi itu mulai dari persiapan peternak di Balai Ternak Baznas. "Persiapan ini juga perlu kita lakukan bersama-sama bagaimana kita menyiapkan hewan-hewan kurban yang baik. Artinya pembinaan kita kepada peternak penting sekali karena hewan kurban-kurban diberikan kepada amil kurban yakni hewan yang terbaik. Ini merupakan pembinaan kurban itu sendiri," kata Noor Achmad.
Menurut dia berbagai persiapan matang lainnya juga harus dipersiapkan dengan rapi mulai dari peternak, bagaimana cara memelihara, menghubungkan hewan kurban tersebut sehingga tidak asal-asalan. "Paling tidak ada lima komponen yang harus diperhatikan dalam persiapan ini. Kedua, pelaksanaan. Bagaimana ekonomi kurban dalam pelaksanaan, bagaimana menyiapkan orang yang menyembelih, karena tidak boleh asal-asalan, tidak boleh menyakiti hewan kurban perlu ada pelatihan. Di sini juga perlu adanya pelatihan khusus. Perlu kita siapkan bagaimana amil itu melaksanakan hewan yang dititipkan mudhohi. Kurban Online Baznas akan menjangkau seluruh negeri, perlu jaringan-jaringan kuat, termasuk dari ekonomi kurban itu sendiri," katanya.
Seperti Idul Adha edisi-edisi sebelumnya, tahun ini Baznas juga mengupayakan mengemas daging kurban dalam bentuk kaleng. Tujuannya agar daging kurban lebih menjangkau masyarakat yang ada di daerah 3T sekaligus terkait program mengentaskan kemiskinan dan stunting. Memaksimalkan Kurban Online Baznas butuh sumber daya manusia yang profesional. Noor menyebut Baznas selama ini menjalankannya secara profesional melaksanakan kurban yang dititipkan mudhohi.
"Kemudian yang ketiga, penerima manfaat. Bagaimana kita bisa melihat potensi-potensi yang ada dan mendapat perhatian kita semua, diprioritaskan mereka yang betul-betul fakir miskin, bagi mereka yang hanya bisa menikmati daging satu tahun sekali, harus diperhatikan bersama-sama," katanya.
Acara yang dibuka oleh Noor Achmad itu diisi sejumlah pemateri seperti Direktur Pusat Kajian Strategis Baznas Pusat M. Hasbi Zaenal yang membawakan materi Kajian Ekonomi Kurban 2022. Ada pula Deputi II Baznas Muhammad Imdadun Rahmat dengan materi Kurban Online Baznas: Menjangkau Ujung Negeri, dan Rinul Sumantri dari UIN Raden Fatah Palembang yang membawakan materi Kurban dan Pertumbuhan Ekonomi.