Selasa 05 Jul 2022 05:05 WIB

Perjalanan Konflik Kuil dengan Masjid, Warisan India yang Masih Diperebutkan

Kondisi saat ini memicu kekhawatiran akan kembali terjadi insiden Masjid Babri.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Gyanvapi di Varanasi, Uttar Pradesh, India. Perjalanan Konflik Kuil dengan Masjid, Warisan India yang Masih Diperebutkan
Foto:

Ia mengklaim menemukan shivalinga, sebuah artefak batu yang mewakili dewa Hindu bernama Siwa di situs tersebut. Klaim ini dibantah oleh otoritas masjid. Sejak itu, sebagian masjid disegel oleh pengadilan.

Kondisi ini sekarang telah memicu kekhawatiran akan kembali terjadi seperti insiden Masjid Babri di seluruh negeri. Meskipun kini ada undang-undang tahun 1991 yang disebut Undang-Undang Tempat Ibadah. Undang-undang tersebut melarang konversi tempat ibadah sejak kemerdekaan negara itu pada 1947.

“Satu-satunya jalan ke depan bagi India adalah menarik garis tegas dan berkata konflik ini tidak akan terjadi lebih jauh. Dan satu-satunya titik di mana kita dapat menarik garis batas adalah 15 Agustus 1947,” kata seorang analis politik Yogendra Yadav.

“Bangunan suci apa pun yang ada dalam bentuk apa pun pada hari itu tidak dapat diubah. Itulah tepatnya yang dikatakan UU tahun 1991. Itulah sebabnya Undang-undang itu harus membimbing kita hari ini, bukan hanya karena itu adalah hukum negara (dapat dicabut kapan saja), tetapi karena itu memformalkan kondisi keberadaan kita yang beradab," kata Yogendra.

Menurut Richard M. Eaton, yang mengajar sejarah Asia Selatan di Universitas Arizona, sejarawan mengatakan setidaknya 14 kuil 'pasti dihancurkan' oleh petugas Mughal selama 49 tahun pemerintahan Aurangzeb. Dia telah mencatat 80 contoh di India antara abad ke-12 dan ke-18.

Namun, kelompok ekstremis sayap kanan Hindu mengatakan ada 60 ribu kuil dihancurkan di bawah pemerintahan Muslim. Namun, tuduhan itu dibantah Syed Ali Nadeem Rezavi, seorang profesor sejarah di Universitas Muslim Aligarh.

Syed Ali mengatakan tuduhan itu berlebihan. “Jumlah tempat yang diperdebatkan jauh lebidi sedikit daripada yang disebutkan angka-angka ini. Namun, tidak dapat disangkal ada tempat-tempat yang sebelumnya adalah kuil dan diubah menjadi masjid,” katanya kepada TRT World.

Selain masjid Gyanvapi, pada saat ini, pola klaim yang sama oleh dituduhkan oleh kelompok ekstremis Hindu sayap kanan. Mereka menyebut setidaknya lima situs keagamaan kini, diantaranya, masjid Shahi di Mathura, kompleks Bhojshala di Dhar, Qutub Minar di Delhi, Teeli Wali masjid di Lucknow dan Hazrat Khwaja Gharib Nawaz Dargah di Ajmer.

photo
Masjid Babri di Ayodhya, India yang sejak lama menjadi sengketa antara Muslim dan Hindu. - (AP Photo)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement