Ahad 03 Jul 2022 05:36 WIB

Bukti-Bukti Meyakinkan Mualaf Gladys Islam adalah Agama yang Paling Benar 

Mualaf Gladys semakin meyakini kebenaran Islam melalui pencarian serius.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Gladys. Mualaf Gladys semakin meyakini kebenaran Islam melalui pencarian serius
Foto: Dok Istimewa
Gladys. Mualaf Gladys semakin meyakini kebenaran Islam melalui pencarian serius

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setelah memahami satu surat dalam Alquran, -al-Ikhlas ayat 1- 4, “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

Dengan haru Gladys menceritakan kisahnya, terutama alasan mengenai dia memeluk Islam. Bahwa bukti-bukti yang ditemukannya membuatnya semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang benar.  

Baca Juga

Seorang gadis asal Surabaya, Gladys Greselda Gosal (26 tahun), mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Dan, pada 1 September 2021, dia bersyahadat didampingi oleh Ustadz Ipung Atria dan rekan Mualaf Center Aya Sofya di Pesantren JEHA Dolly, Kota Surabaya. 

"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadan Rasuulullah Artinya, Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah," ucap Gladys dalam video yang diunggah Youtube MCN Aya Sofya.  

Gladys sendiri merupakan seorang dosen manajemen yang mengajar di salah satu universitas swasta di Surabaya. Sejak kecil Gladys bersekolah di sekolah agama yang dianutnya. Dia pun memiliki nama baptis Veronica.  

Hidayah Allah akan memilih siapa saja yang dikehendaki. Demikian juga pengalaman Gladys yang mengenal Islam melalui seorang pria yang ingin dinikahinya.  

"Saya mengenal agama Islam karena pacar saya yang sekarang, lalu saya timbul pertanyaan bahwa hubungan ini sebenarnya mau dibawa ke mana, karena pada saat itu saya tidak bersedia pindah agama. Dulu itu antara dia yang pindah agama atau kita jalan masing-masing," ujar dia. 

Pria tersebut beragama Islam, tapi karena masalah perbedaan agama, hubungan keduanya belum juga diresmikan. Gladys yang sejak kecil taat beribadah tak ingin berpindah agama.  

Bahkan, dia sempat bersikap tegas kepada calon suaminya untuk pindah ke agama Gladys atau keduanya memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan. Dengan tidak emosional, calon suami Gladys kemudian menanggapi pilihan Gladys 

Teman dekatnya kemudian bertanya kepada Gladys mengenai pemahaman agamanya. "Tetapi, teman dekat saya itu kemudian memberikan pertanyaan kepada saya, apakah kamu sudah belajar tentang agamamu sendiri, kemudian dia menantang saya kalau misalnya dia harus pindah agama maka saya harus bisa meyakinkannya bahwa agama saya dahulu itu benar sehingga dari situ saya berpikir kalau ternyata saya tidak tahu apa-apa tentang agama saya sendiri, cuma modal percaya saja," ujar dia. 

Setelah saat itu Gladys mulai berpikir dan menelaah kembali keyakinan yang selama ini dimilikinya. Terutama mengenai konsep ketuhanan, karena hal itu yang dipertanyakan calon suaminya. 

Baca juga: India Tangkap Tersangka Pemenggal Kepala Warga Hindu Pro Penghinaan Nabi 

Puasa Arafah Ikut Arab Saudi Bersamaan Wukuf Arafah atau Sesuai Ketetapan Indonesia?

http://republika.co.id/berita//ree0uq320/puasa-arafah-ikut-arab-saudi-bersamaan-wukuf-arafah-atau-sesuai-ketetapan-indonesia

Gladys harus membuktikan bahwa agamanya adalah yang benar sehingga pria tersebut dengan sukarela mengikuti agama Gladys. Hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri untuknya. 

Gladys kemudian mulai kembali mendalami ajaran agamanya. Dia membuka kitab sucinya, mencari ayat demi ayat untuk membuktikan kebenaran yang selama ini diyakininya.  

Nyatanya setelah membuka kitab suci, semakin keraguan tentang agamanya muncul. Justru setiap ayat-ayat kitab suci dalam kitab lama terkait ramalan lebih menunjukkan tentang keberadaan Nabi Muhammad SAW.  

Dia membuka kitab sucinya dan membandingkan dengan berbagai cetakan kitab. Ternyata kitab yang satu dengan yang lain banyak perubahan bahkan berbeda dari kitab lama dengan kitab yang baru.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement