REPUBLIKA.CO.ID,JERUSALEM – Mufti Agung Yerusalem dan wilayah Palestina, Mohammad Hussein, memperingatkan bahwa penggalian yang sedang berlangsung oleh Otoritas Barang Antik Israel (IAA) dan kelompok pemukiman Elad di bawah pondasi Masjid Al-Aqsha bisa menyebabkan keruntuhan.
Mufti mengatakan IAA dan Elad bekerja sama melakukan penggalian di area yang berdekatan dengan dinding selatan Masjid. Dia mengatakan bahwa penggalian ini terus dilakukan, bahkan intensitasnya semakin massif sampai mencakup beberapa area dekat pondasi masjid suci Al -Aqsha.
Karenanya, Mufti mengutuk rencana Israel untuk mendaftarkan kepemilikan properti di sekitar Kota Tua Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa atas nama pemukim ekstremis. Ia memperingatkan bahwa tindakan ini menargetkan pembangunan real estate bagi warga Israel, dimana pihak berwenang berusaha untuk mengambil kendali di Yerusalem yang diduduki.
Dilansir dari English Wafa, Selasa (28/6/2022), Mufti menyerukan agar kegiatan penggalian di sekitar area dan di bawah masjid Al-Aqsha segera disetop. Ia juga mendesak agar pendudukan Israel terhadap masjid Al-Aqsha dan kota suci pada umumnya dihentikan.
“Otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab atas insiden tersebut. konsekuensi dari tindakan yang melampaui batas ini bisa melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata Mufti Mohammad Husein.
Sumber
http://english.wafa.ps/Pages/Details/129851