REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang pejabat senior Hamas mengatakan Mesir telah berjanji memberikan lebih banyak dukungan kepada Jalur Gaza yang terkepung dan miskin, Rabu (8/6/2022).
Selama pertemuan mingguan pemerintah, Issam al-Daalis, yang mengepalai departemen pekerjaan pemerintah di Gaza mengatakan Mesir berjanji kepada mereka untuk mempercepat pelaksanaan proyek perumahan Mesir di Jalur Gaza.
Selain itu, kata al-Daalis, pihak berwenang Mesir akan mengizinkan obat-obatan, peralatan, dan delegasi medis yang berspesialisasi dalam bedah kardiotoraks dan spesialisasi yang dibutuhkan oleh sektor kesehatan ke Jalur Gaza yang terkepung.
Selain itu, Mesir mengatakan berjanji meningkatkan jumlah pelancong Gaza melalui penyeberangan Rafah, mengingat akumulasi sekitar 22 ribu warga Palestina dalam daftar tunggu untuk bepergian.
Menurut sumber (memilih tidak disebutkan namanya) yang dekat dengan Hamas, jaminan Mesir datang sebagai konsekuensi dari pertemuan yang baik antara tim Hamas yang meninggalkan Gaza pada 27 Mei untuk bertemu otoritas Mesir untuk mengatasi realitas politik, keamanan, dan ekonomi di Gaza.
Pertemuan Gaza-Mesir dimulai dua hari menjelang "pawai bendera" ekstremis Israel yang diselenggarakan oleh pemukim Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki pada 29 Mei. Pawai itu juga termasuk nyanyian dan hinaan "Matilah orang Arab" terhadap Nabi Muhammad, serta serangan terhadap warga Palestina di daerah tersebut.
"Faksi bersenjata Palestina siap meluncurkan rentetan rudal ke permukiman Israel, termasuk di Yerusalem, sebagai tanggapan atas provokasi pemukim yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar sebuah sumber, dilansir The New Arab, Rabu (8/6/2022).
Namun, Qatar dan Mesir mensponsori mediasi antara kedua pihak (Hamas dan pemerintah Israel) memastikan situasi tidak lepas kendali dan mengakibatkan babak baru konflik militer antara kedua pihak. "Sebagai hasil dari keberhasilan Hamas dan faksi perlawanan dalam mengendalikan diri dan tidak menembakkan rudal ke kota-kota Israel, Mesir akan menyediakan lebih banyak fasilitas," ucap sang sumber.
Sumber itu menambahkan Qatar memberi tahu Hamas bahwa pemerintah Israel akan meningkatkan jumlah pekerja Gaza yang bekerja di Israel untuk meringankan krisis ekonomi di Jalur Gaza, sebagai imbalan melanjutkan negosiasi tidak langsung antara kedua pihak yang dapat mengarah pada ketenangan jangka panjang.
"Faksi-faksi perlawanan tidak mencari perang, tetapi mereka tidak akan ragu-ragu bahkan untuk sesaat untuk membela rakyat jika Israel memutuskan untuk melancarkan perang di Jalur Gaza, atau para pemukim terus bertahan dalam pelanggaran mereka terhadap Al- Masjid Aqsa dan Yerusalem," kata sumber tersebut.
Pada Mei 2021, Israel meluncurkan kampanye militer 11 hari di Jalur Gaza, menyusul rentetan roket dari Gaza, yang pada gilirannya ditembakkan sebagai tanggapan atas perambahan Israel di Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga bagi umat Islam.
Selama pertempuran sengit, pesawat tempur Israel melakukan ratusan serangan udara di Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari dua juta orang, yang sebagian besar adalah pengungsi. Lebih dari 260 warga Palestina tewas, dan lebih dari 2.000 orang terluka.
https://english.alaraby.co.uk/news/egypt-vows-provide-more-support-gaza-hamas-official