REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengajak multi pihak yang ada di daerah itu untuk bersama-sama mengembangkan fungsi masjid yang berdampak langsung terhadap pembangunan kemakmuran umat.
"Kami mohon doa dan dukungannya agar kami dapat melaksanakan amanah ini sebaik-baiknya," kata Ketua PD DMI Kota Palu Agus Lamakarate dalam sambutannya pada pelantikan pengurus PD DMI Kabupaten Sigi periode 2022 - 2027, Senin (30/5/2022).
Agus Lamakarate bersama jajaran pengurusnya resmi dilantik oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah DMI Sulteng Ahmad M Ali, disaksikan oleh Forkompinda Kabupaten Sigi dan sejumlah organisasi masyarakat. "Saya percaya saudara dan saudari mampu melaksanakan amanat dengan penuh tanggung jawab," kata Ahmad Ali saat mengukuhkan pengurus PD DMI Kabupaten Sigi.
Agus mengatakan pembangunan kemaslahatan umat berbasis masjid, dengan menjadikan masjid sebagai sentral pembangunan peradaban umat, sangat potensial untuk dilaksanakan. Akan tetapi, ujar dia, hal itu harus dengan sinergisitas yang kuat, yang melibatkan multi pihak sehingga memakmurkan dan dimakmurkan masjid dapat diwujudkan dengan baik.
DMI Sigi memulainya dengan membangun kerja sama Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Basuki Rahmat Palu. Penandatanganan kerja sama berlangsung di sela-sela seremonial pelantikan PD DMI Kabupaten Sigi.
Ketua Umum PW DMI Sulteng Ahmad M Ali berharap dengan terbentuknya kepengurusan PD DMI Kabupaten Sigi dapat berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas pengelolaan masjid. Ahmad berharap kehadiran DMI Kabupaten Sigi dapat memberikan pelayanan kepada umat khususnya membimbing imam masjid, pegawai syara, pengurus masjid dan jamaah masjid di semua desa di Sigi.
"Sehingga ke depan masjid-masjid kita menjadi indah, bisa membuat umat lebih nyaman dalam beribadah," kata Ahmad.
Dalam pidatonya, ia mengatakan, masjid menjadi basis yang sangat potensial untuk dikembangkan fungsinya sebagai pusat transformasi dan pengembangan peradaban umat. Karena itu, DMI akan mengembangkan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat dan pusat pendidikan.
Saat ini DMI Sulteng sedang menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana terkait dengan program Masjid Mart. "Insya Allah, di setiap halaman masjid di tingkat kecamatan akan berdiri pasar yang bisa memenuhi kebutuhan umat Islam," ujarnya.
Program ini digagas oleh DMI Sulteng karena melihat adanya potensi yaitu banyaknya masjid dan umat Islam di berbagai pelosok wilayah. Maka, direncanakan akhir 2022 berdiri Masjid Mart di beberapa kecamatan untuk menyediakan kebutuhan umat serta untuk peningkatan kesejahteraan imam masjid dan pegawai syara, serta untuk kemakmuran masjid.
"Karena itu akan ada alokasi 20 persen dari setiap pendapatan Masjid Mart," ungkapnya.