Jumat 27 May 2022 19:09 WIB

Seluk-beluk Pawai Bendera Israel dan Alasan Mengapa Dianggap Provokatif

Pawai tahun ini disertai ketegangan akibat pembunuhan jurnalis Aljazirah.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Aktivis sayap kanan Israel dengan bendera Israel berkumpul untuk pawai di Yerusalem, Rabu, 20 April 2022. Seluk-beluk Pawai Bendera Israel dan Alasan Mengapa Dianggap Provokatif
Foto:

Mengapa pawai bendera sangat kontroversial?

Hal ini dikarenakan, pawai bendera ini berlangsung di Yerusalem Timur, wilayah Palestina yang diduduki. Wilayah ini merupakan tanah Palestina yang direbut secara ilegal oleh Israel.

Pawai ini mengambil rute ini dipandang sebagai dukungan terhadap pendudukan Israel, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional. Sekaligus pawai bendera ini tela merusak hak dan keberadaan Palestina di Yerusalem.

Sementara itu, walau otoritas Israel tidak pernah secara resmi menyetujui rute pawai memasuki kompleks Al Aqsa, yang akan dilakukan ekstremis Yahudi. Namun mereka tetap dilindungi oleh pasukan keamanan Israel, bahkan ketika mereka menyerbu kompleks Masjid Al Alqsa secara teratur baru-baru ini.

Apa yang terjadi tahun ini?

Pawai tahun ini disertai dengan meningkatnya ketegangan setelah pembunuhan Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis Palestina-Amerika untuk Aljazirah. Dia ditembak mati di dekat kamp pengungsi Jenin pada 11 Mei 2022 lalu, oleh pasukan Israel saat meliput serangan di Tepi Barat yang diduduki, memicu kemarahan di seluruh dunia Arab.

Selama pemakamannya di Yerusalem, lebih dari 70 warga Palestina terluka ketika diserang oleh pelayat pasukan keamanan Israel, termasuk pengusung jenazah. Pawai juga berlangsung selama ketegangan yang meningkat di kota Jenin di Tepi Barat utara yang diduduki, yang telah berulang kali diserbu oleh pasukan Israel.

Gelombang serangan anti-Israel terus terjadi sejak akhir Maret lalu hingga Mei ini. Nablus juga menjadi daerah titik nyala lain di wilayah pendudukan. Tahun ini, penyelenggara ekstremis Yahudi ini juga akan mengancam serta menyerbu kompleks Al-Aqsa selama pawai mereka.

Kemudian, pada Ahad, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh memperingatkan tentang rencana tersebut. "Saya memperingatkan musuh agar tidak melakukan kejahatan seperti itu," lanjut Haniyeh.

Dia menambahkan perlawanan rakyat di Yerusalem dan Tepi Barat tidak akan mengizinkan atau menerima insiden semacam itu di Al-Aqsa. "Kami akan menghadapinya dengan segala kemungkinan dan kami tidak akan pernah membiarkan Masjid Al-Aqsha dilanggar," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement