Kol Al Zaabi mengatakan jika seorang anak berusia di bawah dua tahun ketika seorang ibu pertama kali masuk penjara, anak tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan dengan dokter di klinik penjara. “Kami percaya pada usia itu seorang anak membutuhkan ibunya. Jadi, dia tinggal bersama ibunya di bangsal penjara. Ada bangsal terpisah untuk ibu,” katanya.
Jika ibu sedang tidak waras, tertekan atau tidak bisa menerima bayinya, petugas merawat bayi itu dan secara bertahap membantu narapidana menerima bayi itu. Anak-anak yang berusia lebih dari dua tahun diakomodasi di kamar bayi terpisah yang memiliki 10 pengasuh dan empat staf pendukung dan ibu dapat mengunjungi anak setiap hari.
Dua polisi wanita yang mengenakan pakaian sipil juga memantau kesejahteraan anak-anak dan dokter serta perawat siap siaga sepanjang waktu.
Pusat perawatan anak memiliki area terpisah untuk bermain, belajar, makan, dan tidur. Dilansir The National, Sabtu (21/5/2022), mereka bertemu seorang narapidana berumur 25 tahun, bersama putrinya yang berusia empat tahun. Anak tersebut lahir selama masa penahanannya.
“Saya tidak bermaksud membawanya ke sini tetapi ketika saya dijatuhi hukuman tujuh tahun, saya hamil,” kata narapidana itu.
Untuk anak yang lahir di Lapas, rinciannya dibagikan ke Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan akta kelahiran. Anak itu diperiksa oleh dokter dan menerima segalanya mulai dari vaksin, makanan, hingga popok.
Penjara wanita menawarkan berbagai program pengembangan keterampilan, termasuk seni dan kerajinan. Tujuannya mengembangkan bakat dan kepercayaan diri mereka sehingga mereka dapat mencari nafkah setelah mereka meninggalkan penjara.