Jumat 21 Mar 2025 06:07 WIB

Dubes UEA Gelar Buka Puasa Bersama Lintas Agama

Menurut Dubes, UAE selalu junjung tinggi nilai-nilai toleransi.

Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia, HE Abdulla Salem AlDhaheri, menyelenggarakan buka puasa bersama para tokoh lintas agama di kediamannya, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Foto: ist
Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia, HE Abdulla Salem AlDhaheri, menyelenggarakan buka puasa bersama para tokoh lintas agama di kediamannya, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Republik Indonesia, Republik Demokratik Timor Leste, ASEAN, HE Abdulla Salem al-Dhaheri menyelenggarakan buka puasa bersama dan sekaligus santap malam dengan para tokoh lintas agama. Acara ini dihelat di kediamannya di Jakarta, pada Rabu (19/3/2025).

Di antara hadirin ialah para pejabat dari Kementerian Agama (Kemenag) RI. Kemudian, ada pula sejumlah perwakilan tokoh dari enam agama di Tanah Air.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Dubes al-Dhaheri menjelaskan bahwa toleransi merupakan nilai yang mengakar kuat dalam masyarakat UEA dan sekaligus menjadi pilar utama kebijakan pemerintah negara Teluk Arab itu. Tujuannya ialah melindungi kebebasan beragama, mengokohkan dialog lintas iman, serta membangun budaya inklusif yang menghormati perbedaan.

"UEA ibarat rumah yang dihuni oleh warga yang berasal dari 200 negara. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu negara paling plural di dunia," ujar Dubes al-Dhaheri, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (20/3/2025).

Dubes al-Dhaheri menegaskan bahwa masyarakat UEA selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan prinsip hidup berdampingan. Karena itu, banyak tempat ibadah yang didirikan untuk para penganut berbagai agama yang berasal dari berbagai negara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Komitmen UEA terhadap toleransi beragama bersumber dari visi sang pendiri UEA, Syekh Zayed bin Sultan al-Nahyan untuk membangun masyarakat berdasar pada keadilan dan persaudaraan bagi semua.

Dubes menjelaskan, Rumah Keluarga Abraham (Abrahamic Family House) yang dibangun di UEA dimaksudkan untuk membangun semangat saling pengertian, koeksistensi, dan perdamaian di antara pemeluk berbagai agama. Lembaga ini merupakan perwujudan nilai-nilai bersama dari tiga agama monoteistik, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement