REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kepala Menteri negara bagian Assam, India, Himanta Biswa Sarma kembali memicu kontroversi. Ia meminta agar sekolah-sekolah agama umat Muslim ditutup dan Alquran diajarkan di rumah masing-masing.
Menurutnya, tidak ada seorangpun yang terlahir sebagai Muslim di India. Jika terdapat anak-anak Muslim yang cerdas, itu karena masa lalu Hindu mereka. Hal ini diungkapkannya ketika berpidato dalam sebuah pertemuan di Delhi.
Sarma juga mengatakan anak-anak tidak akan bisa berpikir untuk menjadi dokter dan insinyur jika hanya bersekolah di madrasah. "Jika Anda memberitahu mereka tidak akan menjadi dokter atau insinyur jika mereka belajar di madrasah, mereka sendiri akan menolak untuk pergi. Ajarkan Alquran kepada anak-anak Anda, tetapi di rumah. Menyekolahkan anak-anak di madrasah adalah pelanggaran hak asasi mereka," kata dia dilansir dari ABNA 24, Selasa (24/5/2022).
Dia mengatakan harus ada penekanan pada pengajaran sains, matematika, biologi, botani, dan zoologi kepada semua anak, tetapi mereka harus belajar untuk menjadi dokter, insinyur, profesor, dan ilmuwan. Ketika disinggung mengenai anak-anak Muslim yang cerdas dan mampu menghafal Alquran, jawaban Sarma sungguh lucu.
Menurutnya, anak tersebut cerdas karena nenek moyangnya adalah Hindu. “Semua Muslim adalah Hindu. Tidak ada yang terlahir sebagai Muslim (di India). Semua orang adalah Hindu di India. Jadi, jika seorang anak Muslim sangat berjasa, saya akan memberikan sebagian penghargaan untuk masa lalu Hindunya,” kata Sarma.
Pada 2020, pemerintah Assam memutuskan membubarkan semua madrasah yang dikelola pemerintah dan mengubahnya menjadi lembaga pendidikan umum untuk memfasilitasi sistem pendidikan sekuler.