Kamis 05 May 2022 13:39 WIB

Desa Hindu di India Serahkan Hadiah Pengeras Suara ke Masjid

Hadiah pengeras suara dari desa Hindu untuk masjid di India bentuk toleransi

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Menara pengeras suara masjid (ilustrasi). Hadiah pengeras suara dari desa Hindu untuk masjid di India bentuk toleransi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Menara pengeras suara masjid (ilustrasi). Hadiah pengeras suara dari desa Hindu untuk masjid di India bentuk toleransi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Sebuah desa Maharashtra yang tidak memiliki penduduk Muslim satu pun, memberikan hadiah pengeras suara ke sebuah masjid di dusun terdekat ketika hari raya ldul Fitri. Hadiah ini merupakan pesan perdamaian yang lantang dan jelas untuk menghentikan pertikaian yang sedang berlangsung di India.

Kelwad di Distrik Buldhana menjamu sekelompok Muslim dari Kinhola, sekitar 6 kilometer pada Selasa (3/5).

Baca Juga

Dia menyerahkan pengeras suara kepada ulama yang bertanggung jawab atas masjid sebagai lambang persahabatan. Kinhola adalah satu-satunya desa di sabuk yang memiliki masjid.

“Hindu dan Muslim telah hidup bersama di desa-desa ini selama berabad-abad. Kami tidak memiliki masalah atau keluhan tentang satu sama lain. Politisi sedang mencoba untuk menciptakan keretakan baru antara komunitas untuk polarisasi Suara," kata warga senior Ganesh Nikam yang mengeluarkan ide untuk memberikan pengeras suara ke masjid Kinhola.

Ketua Komite Perdamaian Desa, Umesh Patil, mengatakan, inisiatif itu juga dimaksudkan sebagai protes simbolis.

“Kami percaya motif di balik tiba-tiba mengangkat masalah pengeras suara adalah untuk memulai kerusuhan komunal di negara bagian. Umat Hindu dan Muslim hidup damai di perdesaan Maharashtra,” kata Patil dilansir Times of India, Kamis (5/5).

Pekerja sosial Nandu Borbale mengimbau pemuda pedesaan untuk tidak bergabung dengan protes anti-pengeras suara. Baik politisi maupun orang-orang kelas atas tidak akan mengirim putra dan putri mereka untuk ikut menyanyi Hanuman Chalisa di depan masjid.

“Kami tidak menginginkan provokasi seperti itu lagi. Pemuda desa kita harus berkonsentrasi pada studi mereka," katanya.

Maulana dari masjid Kinhola mengatakan bahwa sesungguhnya masjidnya telah memiliki pengeras suara, tetapi dengan senang hati menerima satu lagi dari penduduk Kelwad sebagai "hadiah cinta" di masa-masa sulit ini.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement