Sabtu 30 Apr 2022 17:48 WIB

Makin Banyak Wanita Muslim Jadi Pemengaruh di Amerika Latin

Pemengaruh Muslim di Amerika Latin memperkenalkan dan menjelaskan Islam.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Seorang influencer atau pemengaruh di Meksiko, Nallely Khan. Makin Banyak Wanita Muslim Jadi Pemengaruh di Amerika Latin
Foto:

Pengacara Kolombia dan influencer digital Amira Ubaida Sanchez juga mencoba dalam videonya untuk mengatasi kesalahpahaman paling umum tentang wanita Muslim di negaranya.

“Saya dan saudara perempuan saya belajar hukum bersama. Melihat kami berhijab, orang-orang di universitas akan sering bertanya kepada kami, dengan ekspresi terkejut, jika kami sebagai wanita Muslim diizinkan untuk belajar, ”katanya.

Sebagai pengacara, wanita berusia 24 tahun ini biasanya mewakili wanita Kristen Kolombia yang telah ditinggalkan oleh pasangannya dengan anak-anak mereka dan tidak memiliki uang.

Ubaida Sanchez adalah putri seorang pria Kolombia yang masuk Islam 40 tahun lalu dan menjadi pemimpin Muslim di Bogota. Dia menerima pendidikan agama dan sekarang dia menggunakannya untuk menyampaikan pesan-pesan yang kompleks dalam video berdurasi dua menit. Akun Tiktoknya @conelvelo telah memiliki 43.600 pengikut. 

"Saya tidak pernah menyuruh putri saya melakukan ini atau itu. Amira memutuskan sendiri untuk berbicara tentang Islam, yang dia lakukan dengan kompetensi tinggi. Saya tidak bisa lebih bangga lagi," kata ayahnya, Imam Carlos Sanchez.

Membuat Islam dikenal di Amerika Latin bukanlah tugas yang mudah. Sampai akhir abad ke-20, Katolik adalah agama resmi di negara-negara seperti Kolombia. Perbedaan budaya juga memperumit pemahaman orang Amerika Latin tentang konsep-konsep Islam. Karena itulah Amira selalu menggunakan bahasa lugas dan memasukkan unsur lucu dalam videonya.

“Banyak orang ingin menyebarkan Islam di Amerika Latin, tetapi mereka berbicara tentang sunnah dan hadits, dan tidak ada yang tahu apa arti kata-kata itu di sini,” katanya.

Nallely Khan, seorang Meksiko berusia 30 tahun yang tinggal bersama suaminya yang Muslim di India, mengatakan tidak mudah untuk menangani isu-isu Islam di internet untuk audiens Amerika Latin.

“Tujuan saya bukan untuk membahas Islam, tetapi untuk menunjukkan cara hidup yang kita miliki, kehidupan kita sehari-hari. Terkadang saya harus menjelaskan masalah agama, dan orang Amerika Latin mungkin tidak setuju. “Beberapa orang tidak menyukai Islam," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement