Rabu 13 Apr 2022 10:55 WIB

Rumah Muslim Rata dengan Tanah Saat Bentrokan Kacaukan Festival Hindu India

Bentrokan antara umat Hindu dan Muslim mendorong polisi berlakukan jam malam.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Muslim berbuka puasa pada hari pertama bulan suci Ramadhan di Masjid Mekah di Hyderabad, India, Ahad 3 April 2021.
Foto:

Mayat seorang pria berusia 65 tahun ditemukan dari tempat itu setelah insiden pelemparan batu antara dua komunitas selama prosesi pada Ahad sore. Orang lain juga terluka dalam insiden itu, sementara beberapa toko dibakar.

Pada 2002, di Gujarat terjadi kekerasan komunal berskala besar yang mematikan selama 1 bulan. Kelompok hak asasi mengatakan, sekitar 2.000 orang, kebanyakan Muslim tewas. Narendra Damodardas Modi adalah menteri utama Gujarat saat itu dan bintang yang sedang naik daun di BJP nasionalis Hindu.

Di Benggala Barat, beberapa orang terluka dalam serangan terhadap prosesi Ram Navami di Howrah, bersebelahan dengan Kolkata dan Bankura yang berbatasan dengan negara bagian Jharkhand. Di Bankura, ada dugaan serangan terhadap mobil anggota parlemen BJP dan menteri persatuan Subhash Sarkar. Begitu pula di Howrah, diduga ada pelemparan batu di prosesi tersebut. Kemudian, polisi setempat menangkap 17 pendukung BJP setelah insiden tersebut.

Sementara Madya Pradesh dan Gujarat saat ini diperintah oleh BJP nasionalis Hindu, Benggala Barat diperintah oleh Kongres Trinamool, sebuah partai politik India yang sebagian besar aktif di Benggala Barat. Kekerasan juga dilaporkan di negara bagian Goa dan Jharkhand. Media setempat melapirkan nnegara bagian Bihar, gerombolan Hindu yang menodai sebuah masjid dengan menanam bendera safron di gerbangnya.

Ujaran kebencian terhadap Muslim

Ketua Majlis e-Ittehadul Muslimeen Seluruh India Asaduddin Owaisi mengatakan hanya dalam beberapa hari terakhir massa Hindutva dengan restu polisi memprovokasi atau berpartisipasi dalam kekerasan di banyak tempat. "Di banyak tempat, Ram Navami yatras (prosesi) digunakan untuk membuat pidato kebencian terhadap Muslim," katanya dalam sebuah tweet.

Rajeev Yadav dari Rihau Manch, sebuah kelompok hak asasi manusia menyalahkan kelompok sayap kanan Hindu atas situasi ini. "Insiden itu direncanakan dengan baik di mana orang-orang dari organisasi Hindu memilih tempat-tempat di mana mereka dapat memprovokasi kekerasan," kata Yadav kepada Anadolu Agency.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement