Ahad 10 Apr 2022 20:30 WIB

Menata Hidup Bertetangga Menurut Alquran dan Sunnah

Alquran dan sunah menaruh perhatian besar kepada hak-hak tetangga.

Ilustrasi: Meniru Akhlak Rasulullah: Jadilah Tetangga yang Baik!
Foto:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mem persekutukan-Nya dengan sesuatu pun.Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang- orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membang ga-banggakan diri (QS an-Nisa: 36).

Syekh Hasan Ayyub dalam As-Suluk Al-Ijtima'i: Membangun Masyarakat Berperadaban Islamimengutip penjelasan Al Qurthubi terkait ayat ini. Jika sebelumnya Ibnu Abbas menafsir kan ayat ini berdasarkan kondisi geografis dalam arti sesungguhnya, yakni tetangga yang berada di lokasi terdekat dan lokasi terjauh, AlQurthubi berpendapat, makna ayat al-jari dzil qurba(tetangga yang dekat) maksudnya adalah Muslim. Sementara, al jari al-junub(tetangga jauh) dimaknai sebagai Yahudi dan Nasrani.

Pada kesempatan lain, Rasulullah SAW juga bersabda, Sahabat yang baik di sisi Allah ialah yang paling baik terhadap temannya dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya (HR at-Tirmidzi). Pada hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya (HR Bukhari dan Muslim).

Kita dilarang keras untuk menyakiti tetanga.Akibatnya amat mengerikan bahkan jika dia adalah seorang yang ahli ibadah. Kita patut khawatir tentang apa yang disabdakan Rasulullah SAW mengenai seorang yang rajin shalat dan puasa, tetapi tempatnya merupakan neraka.Dari Abu Hurairah RA berkata, Seorang laki- laki berkata kepada Rasulullah SAW. `Wahai Rasulullah, fulanah banyak shalat dan puasa, tetapi ia ucapannya suka menyakiti tetangganya.' Rasulullah SAW bersabda, `Ia calon penghuni neraka.' Laki-laki tersebut berkata lagi.Wahai Rasulullah, fulanah yang satu shalat dan puasanya biasa saja. Sedekahnya juga hanya sedikit, tetapi ia tidak suka menyakiti tetang ganya, Beliau berkata, Ia calon penduduk surga.

Ulama mengatakan, ada tiga jenis tetangga.Pertama, yang memiliki satu hak. Kedua, yang memiliki dua hak. Ketiga, memiliki tiga hak.Tetangga jenis pertama adalah tetangga musyrik. Meskipun kafir, ia punya hak diper lakukan dengan baik dan tak boleh disakiti. Dalam tafsirnya, Al-Qurthubi mengungkapkan, Pesan agar berbuat baik kepada tetangga itu dipe rintahkan dan dianjurkan, baik tetangga tersebut Muslim maupun kafir. Inilah pandangan yang benar. Jenis tetangga kedua adalah yang memiliki dua hak, yakni dia adalah tetangga sekaligus Muslim. Untuk tetangga jenis ketiga adalah haknya sebagai tetangga, Muslim, dan kerabat.

 

sumber : Dialog Jumat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement