REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bangsa Yahudi merupakan keturunan Yahudza putra Nabi Yaqub putra Nabi Ishaq putra Nabi Ibrahim alaihimussalam.
Yakhsyallah Mansur dalam bukunya Ash-Shuffah menuliskan, kemudian huruf dzal-nya ditukar dengan huruf 'dal' karena bahasa asing itu manakala diarabkan (mu'arrab) niscaya berubah dari kata asalnya. "Sehingga menjadi Yahudi dengan tambahan ya nisbat di belakangnya," tulis Yakhsyallah.
Memang tentang hal tersebut di atas, kata Yakhsyallah Mansur, tidak ada kesamaan pandangan para ahli sejarah tentang asal-usul bangsa Yahudi yang tinggal di Yatsrib, dari mana mereka pindah dan kapan mereka datang.
Menurut sumber yang paling kuat, mereka datang dari Syam pada abad pertama dan kedua sebelum Masehi ketika pasukan Romawi berhasil menguasai Suriah dan Mesir.
"Kejadian ini pada abad pertama sebelum Masehi dan menguasai bangsa Yahudi dan Negeri Anbath pada abad kedua setelah Masehi," tulis Yakhsyallah Mansur.
Hal ini membuat bangsa Yahudi eksodus ke Jazirah Arab yang relatif terhindar dari kekuasaan bangsa Romawi yang mereka takuti. Eksodus ini mencapai puncaknya setelah kegagalan bangsa Yahudi memberontak melawan bangsa Romawi dan berhasil dipadamkan oleh Kaisar Titus pada tahun 70 Masehi.