Rabu 30 Mar 2022 12:25 WIB

Ramadan 2022: Pelonggaran Pembatasan Covid-19 di Seluruh Timur Tengah

Persiapan menjelang bulan suci Ramadhan berjalan dengan baik di Timur Tengah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Bulan Ramadhan (ilustrasi)
Foto:

Di Teluk, umat Islam merayakan pelonggaran tindakan Covid-19. Di Arab Saudi, jamaah tidak perlu lagi memesan slot shalat atau menunjukkan bukti vaksinasi untuk memasuki Masjidil Haram di Makkah maupun Masjid Nabawi di Madinah.

Pengumuman ini muncul setelah berita kerajaan yang mengkonfirmasi kasus Covid-19 telah turun 90 persen, sementara kasus kritis turun 45 persen dalam beberapa minggu terakhir.

“Saya sangat bersemangat pergi ke Masjidil Haram untuk tarawih Ramadhan ini. Dua tahun terakhir sangat sulit karena penguncian dan pembatasan, sehingga saya tidak bisa pergi untuk shalat sebanyak dulu. Sekarang tidak ada pemesanan dan tidak ada jarak sosial,” kata Momina Khalid.

Masyarakat Saudi yang berasal dari Pakistan ini menyebut ia mendambakan kegembiraan berada di Makkah di antara ribuan Muslim, serta melaksanakan shalat tarawih berjamaah di sana.

Seorang warga Lebanon yang tinggal di Saudi, Samer Abbas, juga menyebut banyak orang menantikan melihat jalan-jalan dipenuhi dengan keluarga dan orang-orang menuju masjid, maupun berbuat lebih banyak untuk masyarakat. Dua tahun terakhir, jumlah sukarelawan yang membagikan makanan buka puasa setiap hari sangat terbatas.

“Ramadhan paling membantu untuk berhubungan kembali, antara penduduk lokal dengan ekspatriat. Semua orang dapat menghabiskan lebih banyak waktu satu sama lain, baik itu berdoa atau berbuka puasa, dengan keluarga dan teman-teman yang tidak bisa kita temui sepanjang tahun,” ucap Abbas.

Setelah dua tahun dihantui oleh pandemi Covid-19 dan kekerasan, warga Palestina di Kota Tua Yerusalem mengharapkan Ramadhan yang tenang bulan depan. “Semoga menjadi Ramadhan yang menyenangkan, setelah pandemi Covid-19,” kata Ziyad Nabulsi, yang bekerja di toko yang menjual kerajinan tangan.

Ketika pandemi melanda sekitar dua tahun lalu, pintu-pintu logam berat dari toko-toko Kota Tua ditutup. Ia menyebut suasana Ramadhan selama pandemi tidak bisa dirasakan dengan maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement