Jumat 18 Mar 2022 03:55 WIB

Orang Kristen, Yahudi, dan Muslim Hadapi Diskriminasi Berbeda di Tempat Kerja

Banyak wanita Yahudi dan Muslim menyembunyikan identitas agama.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Diskriminasi (ilustrasi). Orang Kristen, Yahudi, dan Muslim Hadapi Diskriminasi Berbeda di Tempat Kerja
Foto:

Protestan evangelis yang paling banyak melaporkan mengalami diskriminasi agama (36 persen), Katolik sekitar 20 persen dan Protestan (24 persen). Di antara peserta nonreligius, 27 persen merasakan diskriminasi agama di tempat kerja.

Melalui wawancara mendalam, peserta Yahudi dan Muslim menggambarkan agresi mikro verbal yang terkait dengan stereotip antisemit dan anti-Islam. Orang Yahudi kulit putih yang bekerja di layanan sosial di Indiana, mengatakan, rekan kerjanya kerap menggunakan kiasan bahwa dia "pandai dalam pembukuan dan mencatat uang." 

Sedangkan pria Yahudi kulit putih yang bekerja di bidang teknologi informasi di Florida, mengatakan rekannya mengatakan “Yah, orang Yahudi menjalankan semua bank.”

Demikian pula, seorang Muslim Asia yang tinggal di New York menyebutkan rekan-rekannya mengekspresikan pandangan bahwa Muslim adalah ekstremis. Muslim lainnya di Louisiana, mengatakan dia dilecehkan ketika dia masuk Islam. Rekan-rekannya sering mengolok-olok setelah ia masuk Islam dan menggunakan jilbab, padahal sebelumnya hal itu tidak pernah terjadi.

"Saya mencoba melihat sudut pandang Anda, tetapi sudut pandang Anda bodoh,” sebuah tulisan dibentangkan di kantor tempatnya bekerja. 

Selain menjadi bahan olokan dan diskriminasi, mereka juga tidak mendapatkan fasilitas penunjang ruang ibadah. Karena diskriminasi tersebut, ujar Schneider, maka tidak heran bila kemudian banyak Muslim dan Yahudi, memilih menyembunyikan identitas agama mereka di tempat kerja agar bisa bekerja dengan nyaman. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement