Ahad 13 Mar 2022 23:20 WIB

DMI Sulteng: Masyarakat Sekitar Masjid Harus Bisa Dimakmurkan

Hari ini masjid hanya memiliki satu fungsi yaitu sebagai tempat melaksanakan ibadah.

DMI Sulteng: Masyarakat Sekitar Masjid Harus Bisa Dimakmurkan (ilustrasi).
Foto: Anadolu Agency
DMI Sulteng: Masyarakat Sekitar Masjid Harus Bisa Dimakmurkan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PALU -- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Ahmad M Ali menyatakan, masjid harus bisa membuat masyarakat yang tinggal di sekitarnya menjadi sejahtera dan makmur.

"Selain kita harus memakmurkan masjid, masyarakat harus bisa dimakmurkan oleh masjid. Jadi bagaimana masyarakat yang tinggal di sekitar masjid tidak boleh hidup melarat," katanya di Palu, Ahad (13/3/2022).

Baca Juga

Caranya, kata dia, dengan menjadikan masjid sebagai pusat berbagai kegiatan, baik kegiatan pendidikan, sosial utamanya pusat kegiatan ekonomi, bukan hanya menjadi tempat beribadah untuk shalat lima waktu dalam sehari semalam saja.

Langkah itu, lanjut Ali, sejalan dengan fungsi masjid di masa Nabi Muhammad SAW, khulafaur rasyidin hingga masa kerajaan-kerajaan Islam yang dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat shalat, tetapi juga sebagai pusat peradaban, tempat berkumpul untuk membahasdan melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam rangka memakmurkan masyarakat.

"Oleh sebab itu, sekarang menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mewujudkan masjid sebagai pusat ekonomi untuk memakmurkan masyarakat di sekitarnya. DMI mengajak umat, pemerintah pusat dan daerah untuk berkolaborasi mewujudkan itu," ujarnya.

Ali menerangkan, pemerintah pusat dan daerah dapat berkontribusi melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat yang ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dipusatkan di masjid.

Ia menyatakan, dalam merealisasikan upaya tersebut, DMI Sulteng tidak memandang masyarakat yang tinggal di sekitar masjid dari latar belakang apapun baik agama yang dianut, warna kulit maupun suku. "Hari ini masjid hanya memiliki satu fungsi yaitu sebagai tempat melaksanakan ibadah, sehingga masjid itu terbuka hanya lima kali dalam sehari ketika waktu shalat wajib saja. Setelah shalat dikunci lagi menjadi tempat mewah yang tidak bisa diakses oleh umat. Akibatnya dari total masjid di Sulteng yang sekitar 3.568 masjid, menurut saya tidak sampai 10 persen yang representatif dijadikan sebagai pusat ekonomi," ucapnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement