Rabu 09 Mar 2022 05:15 WIB

Muslimah India Kesulitan Cari Kerja Hanya karena Memakai Jilbab

Muslimah Idnia mengalami diskriminasi di tempat kerja.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Seorang wanita Muslim (CR) mengenakan Hijab (jilbab) berjalan dengan wanita lain yang mengenakan Niqab (cadar yang menutupi wajah kecuali area mata) di Bangalore, India, 16 Februari 2022. Pengadilan Tinggi Karnataka mendengar pada 16 Februari petisi yang menentang larangan jilbab Di lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi pra-perguruan tinggi dibuka setelah ditutup selama seminggu, karena masalah jilbab. India telah mengalami peningkatan jumlah kejahatan kebencian dan serangan terhadap Muslim, Kristen, dan Minoritas dalam beberapa bulan terakhir. Muslimah India Kesulitan Cari Kerja Hanya karena Memakai Jilbab
Foto:

"Pidato Anda bagus, relevan, diteliti dengan baik. Tapi aku tidak bisa melihat ekspresi wajahmu," salah satu anggota komite memberi tahu Anya.

Di tempat lain, pakaian Anya telah membuatnya menjadi objek kecurigaan. Pada suatu kesempatan, seorang pemilik warung di Srinagar memintanya menunjukkan tangannya karena dia mengenakan burkha dan dia curiga Anya mencuri. Dalam kejadian lain ketika dia masih kuliah, dia dikira pekerja seks karena mengenakan burqa dan menunggu seorang teman di jalan.

Benci dan sakit hati

Jilbab yang dikenakan Shifa membuatnya beralih profesi dari jurnalistik ke konseling kesehatan demi keselamatan. Dia merasa lebih aman bekerja di pekerjaan pemerintah daripada menjadi jurnalis Muslim di Delhi.

Tetapi Shifa, yang memiliki gelar sarjana dalam aplikasi komputer dari Universitas Kashmir dan master dalam jurnalisme konvergen dari Universitas Pusat Kashmir, tidak merasa terancam ketika dia bekerja di luar kantor sebagai reporter saat dia magang di sebuah kantor berita di Delhi pada 2014-2015.

Sebaliknya, perasaan dia menjadi sasaran justru datang dari rekan-rekannya di kantor. Mereka sering membuat komentar menyakitkan tentang pakaiannya. Banyak rekan-rekan seniornya yang memaksa Shifa melepaskan jilbabnya.

Mereka mengatakan jilbab yang dikenakan Shifa dapat membuat orang lain tidak merasa aman dan takut. "Mereka biasa menunjukkan hal-hal seperti itu dan saya sangat terluka,” ujar Shifa.

Padahal, pakaian yang digunakannya tidak terlalu tradisional. “Saya mengenakan jeans dan kurti, kemudian jilbab. Saya merasa aman memakai jilbab,” jelasnya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement