REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- BMH Perwakilan Sumatera Utara menyambangi Dusun 11, Desa Bingkat, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Dusun dengan penduduk sekitar 600 KK tersebut memiliki jumlah Muslim cukup tinggi, namun mayoritas di antara mereka hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Dalam kunjungannya, BMH Sumut menyalurkan zakat melalui dua jenis program sekaligus, yakni bantuan sembako kepada mualaf dan santunan yatim miskin. Kegiatan penyaluran bantuan diserahkan dalam rangkaian peringatan Isra Mi'raj yang dilaksanakan di desa tersebut. Serahterima kepada para penerima manfaat disaksikan oleh ratusan jamaah dan perangkat desa, tokoh agama dan masyarakat juga amilin BMH Sumut, Jumat (4/3).
Menurut penuturan Lukman, kepala Perwakilan BMH Sumut, mayoritas warga dusun tersebut bekerja sebagai petani kecil, buruh tani dan buruh bangunan. Penghasilan mereka yang minim, semenjak pandemi kian menurun. “Kali ini, segmen penerima bantuan khusus mualaf dan anak yatim yang masuk kategori miskin,” kata Lukman dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Adapun jenisnya berupa beras, minyak goreng, gula, krimer, teh, biskuit gizi, sarana belajar dan yang tunai. Sumber dana berasal dari titipan dana zakat masyarakat kepada BMH.
Ketika menerima bantuan, para penerima manfaat terlihat sangat senang karena mendapat perhatian dari donatur BMH. Meski rada sedikit kikuk, karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan bila mereka akan mendapat bantuan. "Koordinasi kami lakukan melalui Kepala Dusun, Bapak Suhareri. Beliau yang mengerti kondisi warganya," tambah Lukman.
“Alhamdulillah saya senang dan gembira. Terima kasih kepada donatur yang telah memberi bantuan sembako dan Quran kepada saya ,” tutur Hendra Saputra Tumanggor, warga dusun yang memilih islam sebagai agamanya sejak tahun 2018 lalu.
Pun begitu adik Rici Kaffa Pribian (10) setelah terima santunan. "Senang, Pak, nanti titip ke mama, kuenya, makannya sama Kakak," ucap Rici saat ditanya tentang paket santunan yang diterimanya.
Penyaluran zakat yang dilakukan BMH melalui berbagai program bukan hanya mensimboliskan kebaikan tapi juga sekaligus menguatkan syiar zakat agar dapat memberi manfaat secara luas.