Jumat 25 Feb 2022 13:20 WIB

Sentimen Anti-Muslim Menyebar Cepat di Asia, Ini Respons MUI

Islamofobia akan menjurus pada sikap diskriminatif dan ekstrim.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto:

Menurut Sudarnoto, India saat ini dipimpin oleh kelompok ultra nasionalis ekstrimis hindu, yang dengan sangat jelas kerap mempertontonkan kekerasan dan diskriminasi terhadap minoritas muslim.

Pemerintah sayap kanan dibawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi melalui UU Kewarganegaraannya telah menempatkan orang muslim India sebagai warga minoritas kelas dua dan kelas tiga yang terdiskriminasi, dan itu lahir dari campuran antara semangat anti-muslim dan alasan ekonomi.

“Persekusi terhadap muslimah antara lain karena itu. Jadi karena ada kekhawatiran, termasuk alasan politik juga. Di India, saya lihat semenjak taliban menguasai afghanistan, India khawatir betul. Khawatirnya terlampau membesar-besarkan, khawatir orang-orang muslim di India itu bangkit seperti taliban,” ungkapnya.

Jadi apa yang harus dilakukan?

Sudarnoto mengatakan, bahwa selama ini Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah melakukan upaya-upaya untuk menghentikan spirit islamofobia tersebut, bahkan beberapa negara-negara nonmuslim, sudah menyadari bahwa islamofobia berbahaya. Salah satunya Pemerintah Kanada yang terkenal dengan negara yang sangat damai, juga telah menyerukan untuk melawan islamofobia. 

Selain OKI, tambahnya para ulama dari tiap-tiap negara juga bisa bekerja sama, membuka dialog untuk membahas persoalan-persoalan mutakhir yang dalam banyak hal merugikan umat Islam. 

“Jadi sangat perlu, bahkan tokoh-tokoh ulama juga bisa melakukan dialog dengan tokoh agama lain. Itu sangat mungkin bisa dilakukan,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement