Malcolm juga belajar lebih awal bahwa menangis merupakan protes yang dapat menyelesaikan banyak hal. "Ketika kakak laki-laki dan perempuan saya sudah mulai sekolah, kadang-kadang mereka akan datang dan meminta biskuit mentega atau sesuatu dan ibu saya dengan tidak sabar, lalu dia akan mengatakan tidak kepada mereka," cerita Malcolm.
Namun, Malcolm akan menangis dan membuat keributan sampai dia mendapatkan apa yang diinginkan. Dia pun ingat betul bagaimana ibunya bertanya mengapa dirinya tidak bisa menjadi anak yang baik seperti Wilfred. "Tetapi saya akan berpikir sendiri bahwa Wilfred, karena begitu baik dan pendiam, sering kelaparan. Di awal kehidupan, saya sudah belajar bahwa jika Anda menginginkan sesuatu, sebaiknya Anda buat keributan," kata Malcolm X dalam otobiografinya.