“Anak itu meninggal dan ibunya dalam perawatan intensif setelah salju menyebabkan tenda mereka runtuh di daerah Qastal Miqdad, akibat badai yang melanda pada 18 Januari,” kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
Seorang pengungsi di kamp Zaitoun, Abu Anas mengatakan, kondisi saat ini sangat menakutkan. Tidak sedikit para orang tua khawatir tenda-tenda mereka akan bernasib sama karena tidak mampu menahan salju.
“Saya takut tenda akan jatuh menimpa anak-anak,” kata Abu Anas
“Ini adalah situasi yang menyedihkan. Tidak ada pemanas, tenda ini tidak cocok bahkan untuk hewan. Situasi kami buruk,” tambahnya setelah Badai Hiba melanda.
Badai salju juga menyebabkan dua anak lainnya dalam perawatan di rumah sakit karena kedinginan. Di kampnya, orang-orang meletakkan batu di genangan air untuk membuat jalan setapak.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memperingatkan tentang banjir begitu salju mulai mencair, mengatakan 362 tenda telah rusak di wilayah itu pada 19 Januari. Lebih dari 400 keluarga terkena dampaknya.